Karangasem ( Metrobali.com )
Selama ini Pemkab Karangasem mengklaeim kalau tidak ada lagi warga yang terkena gizi buruk di Bumi Lahar Karangasem. Namun faktanya ditemukan ada 7 warga yang mengidap gizi buruk. Bahkan data tersebut bisa jauh lebih banyak, namun sebagian dari penderita tidak terdata. Kondisi ini membuat Ketua Komisi B DPRD Karangasem  Nyoman Oka Antara berang. Peria asal Tianyar, Kubu tersebut menilai kalau klaim Pemkab Karangasemg selama ini adalah bohong besar. Padahal menurut Oka ada kader atau tim yang ditugaskan secara khusus untuk mendata anak atau belita gizi buruk. Oka menilai kalau para pekerja di lapangan memberikan data yang tidak valid. “Laporan mereka selama ini asbun dan HBS,” koar politisi PDIP yang badanya penuh tato tersebut. Dia juga menuding kalau petugas selama ini belum bekerka masimal. Tidak itu saja Oka juga menuding kinerja Dinas Kesehatan Karangasem belum optimal. “Data saja tidak valid bagimana mengatasi masalahnya,” bebernya. Hal ini menurut Oka karena kurang seriusnya pemerintah dalam menangani masalah gizi buruk dan kemiskinan. Untuk itu Oka berharap warga gizi buruk tersebut ditangani sampai tuntas dan kondsisinya pulih kembali. Dia juga yakin kalau Pemkab Karangasem mampu mengetasi balita gizi buruk tersebut. Asal ada keseriusan dari pemerintah. “Tidak perlu dana besar kalau pemerintah focus dan konsen…satu PL saja di tunda bisa untuk lima gizi buruk,” ujarnya.
Selama ini pemerintah lebih sreg membagun proyek proyek wah yang terkesan mercusuar. Namun faktanya melupakan rakyat yang masih miskin dan menderita gizi buruk. Sementara itu ada kesan kalau petugas di bawah juga menyembunyikan kasus tersebut. Karena kalau ada ditemukan dinilai musibah. Karena kalau ada kasus maka mereka akan di nilai negetif dan gagal. Agar dikatakan kinerjanya bagus mereka akhirnya membikin laporan HBS. Akibatnya banyak anak gizi buruk yang tidak terdata dan dilaporkan. Karena mereka para petugas di bawah ditingkat Puskesmas malu kalau ada warganya yang kena gizi buruk. Dua warga yang menderita gisi buruk namun tidak terdata adalah Kadek Ani 9 tahun Banjar Dukuh, Desa Sangkan Gunung, Sidemen dan Ni Ketut Purnamisari 1 tahun asal Pengitebel, Manggis, Karangasem.

Sementara dari data yang masuk ada 7 nama yang terdata sampai bulan April lalu. Sementara tahun 2011 ada 9 orang yang terdata. Semenara yang terbanyak adalah dari kecamatan Abang dan Kubu. Diantaranya adalah Nyoman Darma (47 bulan, Dusun Kertamandala Kubu, I Wayan Agus S (19 bulan) asal Kedampal, Datah, Abang. Kadek Budiarta 43 bulan asal banjar Samuh, Tulemben, Kubu, Gde Rizki Aditya, 46 bulan Batu Ringgit, Kubu, Kd Ayu Dewi 50 bulan asal dusun Pebukit, Karangasem dan Gde Sari 6 bulan, asal Batudawa Kaja, Kubu. sementara kondisi dua warga gizi buruk yang tidak terdaftar sungguh memprihatinkan karena dari keluarga tidak mampu. SUS-MB