Foto: I Dewa Putu Susila “Sang Pencetak Pahlawan Devisa” yang juga calon Anggota DPRD Provinsi Bali dapil Kabupaten Tabanan nomor urut 2 dari Partai NasDem.

Tabanan (Metrobali.com)-

Kontestasi politik Pemilu Legislatif (Pileg) 17 April 2019 punya makna tersendiri bagi putra daerah Tabanan I Dewa Putu Susila. Lebih banyak dan sukses berkiprah di luar Tabanan, Dewa Susila ternyata “Sing Engsap Kawitan” (tidak lupa dengan daerah kelahirannya).

Hati kecil pria asal Desa Sanggulan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan ini terpanggil untuk kembali ke kampung halamannya, ikut ngayah, mengabdikan diri sepenuh hati untuk membangun tanah kelahirannya tercinta.

“Dari Tabanan untuk Bali,” inilah spirit yang dipegang teguh calon Anggota DPRD Provinsi Bali dapil (daerah pemilihan) Kabupaten Tabanan nomor urut 2 dari Partai NasDem ini.

“Tabanan punya putra-putri terbaik yang tidak hanya bisa berkiprah di Tabanan, tapi juga harus mampu berkiprah di level Provinsi Bali bahkan nasional,” kata Dewa Susila ditemui di sela-sela simakrama bersama warga Tabanan, Selasa (9/4/2109).

Pria yang juga pengurus KONI Bali Bidang Hubungan Luar Negeri dan Sport Tourism I sepertinya juga merasa jengah selama ini belum pernah ada Gubernur Bali berasal dari Tabanan.

“Selama ini Gubernur Bali dari Singaraja, Karangasem, tapi Tabanan belum pernah tampil tunjukkan pada masyarakat Bali bahwa putra putri Tabanan tidak kalah secara kualitas memimpin Bali. Saya bermimpi dari Tabanan, orang-orang Tabanan ke depan bisa pimpin Bali,” katanya.

Kembali ke Tabanan, Sing Engsap Kawitan

Pesan dan ” virus positif” bahwa putra putri terbaik Tabanan harus mampu berkiprah lebih banyak untuk Bali juga ia tekankan dalam setiap kesempatan simakrama. Ia mengajak masyarakat Tabanan untuk bangkit dan terus menggali potensi diri dan juga potensi daerahnya.

“Tabanan mampu, kita punya banyak kelebihan dan potensi yang ditonjolkan. Kita bisa tunjukkan bahwa masyarakat Tabanan, putra putri terbaik Tabanan bisa berkiprah. Itulah makna dari Tabanan untuk Bali bagi saya pribadi,” kata pria yang dikenal merakyat dan low profile ini.

Spirit “Dari Tabanan untuk Bali” inilah juga yang seolah-seolah memanggil Dewa Susila untuk tampil di panggung politik pada Pileg 2019 ini. Idealismenya sebagai putra daerah terlecut untuk membangun Tabanan.

“Saya lahir besar dan berkiprah di luar Tabanan. Tapi Kawitan saya dari Tabanan. Saya ingin berikan yang terbaik di Tabanan,” tegas pria yang juga Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Cabang Bali itu.

Ada dua fokus utamanya untuk masyarakat Tabanan. Pertama, dalam hal membangun kualitas SDM dan membuka peluang kerja ke luar negeri bagi masyarakat Tabanan. Kedua, mengoptimalkan potensi pariwisata Tabanan khususnya juga di bidang sport tourism untuk mempercepat kesejahteran masyarakat.

Jadi Pahlawan Pencetak Devisa

Dewa Susila memang baru seumur jagung berkiprah di politik, tapi pengalaman profesionalisnya di bidang peningkatan SDM masyarakat Bali dan ketenagakerjaan khusus memberangkatkan pelaut Bali sudah sangat teruji.

Sejak puluhan tahun silam, sudah puluhan ribu TKI pelaut kapal pesiar yang diberangkatkan. Mantan pelaut kapal pesiar ini akhirnya menjadi pencetak pahlawan devisa. Yang ia lakukan selama untuk kebermanfaatan masyarakat banyak.

“Dengan bekerja ke luar negeri, masyarakat Bali bisa lebih cepat meningkat kesejahteraan keluarganya dan memberikan multiflier efek bagi daerahnya,” kata Dewa Susila yang kerap diundang ke kampus-kampus perhotelan dan kapal pesiar untuk memberikan motivasi dan berbagai pengalamannya.

Pengalamannya di bidang pariwisata dan keolahragaan juga sangat teruji. Selain aktif sebagai Pengurus KONI Bali Bidang Hubungan Luar Negeri dan Sport Tourism, ia juga aktif sebagai Sekretaris Umum (Sekum) Pergatsi (Persatuan Gateball Seluruh Indonesia) Provinsi Bali.

Ia juga getol memperkenalkan  panahan tradisional dan mendirikan serta membina klub panahaan tradisional dengan aktif sebagai Ketua Jepun Bali Traditional Archery Community Denpasar.

Kini di Pileg 2019 dengan spirit “Dari Tabanan untuk Bali”, Dewa Susila ingin memberikan edukasi, inovasi, inspirasi dan aksi nyata, menebarkan virus positif kecintaan pada daerah.

“Sehebat apapun kita di luaran sana, tapi jika tidak ada yang bisa kita lakukan untuk membangun daerah tanah kelahiran kita, maka itu tidak akan berarti apa-apa,” tutup Dewa Susila. (wid)