Foto: Pemerhati ekonomi digital I Dewa Putu Susila yang juga Pengurus KONI Bali Bidang Hubungan Luar Negeri dan Sport Tourism mendukung penuh progam Digital Talent Scholarship 2019.

Tabanan (Metrobali.com)-

Saat ini Indonesia tengah gencar berupaya mencetak SDM yang melek skill digital atau talenta digital. Hal ini sangat penting untuk menghadapi era digitalisasi, revolusi industri 4.0 yang juga tengah siap beranjak menuju era industri 5.0 serta menggarap peluang ekonomi digital.

Menurut pemerhati ekonomi kreatif dan ekonomi digital I Dewa Putu Susila untuk mendukung visi Indonesia menjadi negara dengan kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020 dan selanjutnya terbesar di dunia pada 2030 maka talenta digital memang wajib diperbanyak.

“Bali juga jangan sampai ketinggalan mencetak talenta digital. Harus ada langkah transformasi dalam penguatan kapasitas dan kualitas SDM Bali,” kata Dewa Susila ditemui di Tabanan, Kamis (16/5/2019).

Oleh karena itu pria yang juga Pengurus KONI Bali Bidang Hubungan Luar Negeri dan Sport Tourism ini sangat menyambut baik dan mendukung penuh hadirnya progam Digital Talent Scholarship 2019 yang diluncurkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

“Saya rasa progam Digital Talent Scholarship ini bisa perlahan mengikis kesenjangan antara supplai talent digital yang kurang dengan tingginya demand atau kebutuhan di dunia industri khususnya di ekonomi ekonomi digital. Bahkan sebenarnya era sekarang di semua bisnis dan industri dibutuhkan skill digital,” katanya.

Seperti diketahui Kemenkominfo membuka pendaftaran bagi calon penerima 25 ribu beasiswa program pendidikan tanpa gelar lewat progam Digital Talent Scholarship 2019 ini.

Beasiswa itu ditujukan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing sumber daya manusia Indonesia di bidang teknologi informasi dan komunikasi agar siap bersaing di era revolusi industri 4.0.

Seperti dikutip dalam halaman situs resmi https://digitalent.kominfo.go.id masa pendaftaran program Digital Talent Scholarship 2019 ini dimulai tanggal 20 April 2019 hingga 19 Mei 2019.

Pada tahun ini, Program Digital Talent Scholarship 2019 akan memberikan kesempatan kepada 25 ribu peserta untuk mengikuti pelatihan yang dikemas dalam empat akademi. Setiap akademi memiliki kriteria tertentu bagi pesertanya.

Pertama program Fresh Graduate Academy (FG ditujukan bagi lulusan D3, D4 dan S1 bidang TIK (atau yang terkait), Program ini terbuka bagi penyandang disabilitas.

Lalu kedua, Vocational School Graduate Academy (VSGA), program pelatihan intensif bagi lulusan SMK.

Ketiga, Coding Teacher Academy (CTA), yang ditujukan bagi para guru SMK, SMA, Madrasah Aliyah serta SMALB bidang TIK (Terbuka bagi Guru PNS dan Non PNS).

Terakhir, Online Academy (OA), program pelatihan online bagi masyarakat umum, termasuk ASN, mahasiswa, dan pelaku industri.

Peserta program akan dilatih secara intensif untuk menguasai hardskill dan softskill sesuai dengan peminatan di bidang teknis Artifical Intelligence, Big Data, Cloud Computing, Cyber Security, Internet of Things, dan Machine Learning serta beberapa tema pelatihan lainnya.

Ajak SDM Bali Menang Bersaing di Era Revolusi Industri 4.0

Dewa Susila yang juga praktisi ketenagakerjaan ini berharap selain dari pemerintah pusat melalui berbagai kementerian terkait, upaya dan progam untuk mencetak talenta digital juga wajib digalakkan Pemerintah Bali bersama Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali.

Hal ini sangat penting untuk membekali SDM Bali soft skill dan hard skill yang cukup agar menang bersaing di era revolusi industri 4.0 yang super kompetitif dan banyak perubahan cepat.

Termasuk untuk menghadapi ancaman berbagai kemajuan teknologi khususnya robotika dan kecerdasan buatan (Artificial Intelegence/AI) yang menimbulkan otomatisasi dan bisa mengambil alih pekerjaan manusia alias menghilangkan sejumlah jenis pekerjaan yang ada saat ini.

“Bali tidak boleh terbuai dengan manisnya kue pariwisata. Sebab di dunia pariwisata juga sudah terjadi disrupsi dan juga mengarah ke digital tourism yang juga membutuhkan talenta digital, tidak bisa lagi konvensional,” kata Dewa Susila yang juga Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Cabang Bali itu.

Libatkan 31 Perguruan Tinggi se-Indonesia

Sebelumnya, di tahun 2018, Kementerian Kominfo telah meluncurkan program yang sama yakni Digital Talent Scholarship untuk menyiapkan 1.000 talenta yang menguasai keahlian digital guna mendukung visi Indonesia untuk menjadi negara ekonomi digital terbesar pada tahun 2030.

Selain itu,  Program Digital Talent Scholarship ditujukan untuk menyediakan talenta yang dibutuhkan dalam Revolusi Industri 4.0.

Beasiswa ini dikelola oleh Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo berkerja sama dengan 31 perguruan tinggi terkemuka di Indonesia,  23 Politeknik  dan 4 perusahaan teknologi global antara lain AWS, Cisco, Google dan Microsoft.

Kementerian Kominfo juga menyiapkan kegiatan pascap elatihan bagi peserta program. Targetnya untuk mempertemukan keahlian yang dimiliki oleh talenta digital dengan peluang kerja dan usaha di berbagai perusahaan teknologi.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran program Digital Talent Scholarship 2019 bisa diakses pada laman resmi program ini yakni https://digitalent.kominfo.go.id. Informasi lainnya dapat dilihat melalui Instagram @digitalent.kominfo. (wid)