Foto: Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Provinsi Bali Dewa Made Indra.

Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Provinsi Bali Dewa Made Indra mengapresiasi pemerintah kabupaten/kota se-Bali yang telah berinisitif untuk menyediakan tempat karantina bagi PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri.

“Langkah ini akan sangat membantu karena jika isolasi mandiri dilakukan di rumah masing-masing, ada kemungkinan mereka tidak disiplin. Selain itu, hal ini juga terkait kondisi rumah yang dimiliki tiap PMI,” kata Dewa Indra dalam keterangan pers, Sabtu (11/4/2020) terkait perkembangan kasus virus Corona atau Covid-19 di Bali.

Ada yang punya jumlah kamar yang mencukupi, namun sebagian lagi mungkin tak memiliki kamar yang memadai. Kabupaten/kota telah mensiasati hal itu dengan menyediakan tempat karantina lengkap dengan ketersediaan konsumsi.

“Hal ini akan memudahkan untuk melakukan pengawasan sehingga tak ada sumber risiko yang masuk ke masyarakat dan potensi penyebaran bisa diredam,” ujar Dewa Indra yang juga Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Bali ini.

Sedangkan bagi PMI dengan hasil rapid test positif, tim melakukan pemilahan dan membawa mereka ke tempat karantina untuk melakukan uji lab lanjutan berupa swab yang akan diperiksa dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction).

Sampel diuji di Laboratorium RSUP Sanglah. Jika hasilnya positif, mereka akan dirawat ke RS PTN UNUD, RSUP Sanglah atau RS Bali Mandara. “Mereka tak kami lepas, kami rawat di Provinsi untuk mencegah sumber penyebaran baru di masyarakat,” terang Dewa Indra.

Masih terkait kedatangan PMI, Tim Gugus Tugas Provinsi Bali mulai melakukan rapid test terhitung mulai tanggal 22 Maret 2020, karena tim baru punya rapid test kit mulai tanggal itu. Terhitung sejak tanggal 22 Maret 2020 hingga 10 April 2020, jumlah PMI yang pulang dan telah menjalani rapid test tecatat sejumlah 7.621 orang.

Sebagian besar bisa pulang karena hasil rapid tesnya negatif. Beberapa diantaranya yang hasil tesnya positif telah mengikuti proses perawatan dan beberapa diantaranya telah sembuh.

Untuk diketahui, sebagian besar kepulangan PMI diorganisir oleh Kementeian Luar Negeri melalui Kantor Perwakilan di negara mereka bekerja. Sehingga Gugus Tugas memperoleh informasi yang jelas terkait awak cruise apa saja yang pulang, jumlahnya, menggunakan pesawat apa dan jam kedatangan.

“Sehingga tim kami pasti siaga di bandara. Namun, ada juga yang pulang tidak melalui jalur itu, sehingga ada tiba di Bali melalui jalur domestik dan waktu kedatangan tidak pasti,” ungkap Dewa Indra.

Meski tanpa kepastian jadwal, tim Gugus Tugas tetap melakukan pengawasan di terminal kedatangan domestik agar tak ada yang lolos dari pemeriksaan. “Kami tetap berupaya optimal.
Kepada seluruh masyarakat, terus kami ingatkan agar disiplin menggunakan masker,” kata Dewa Indra menghimbau.

Mereka yang sehat menggunakan masker berbahan kain, sedangkan yang sakit hatus menggunakan masker standar kesehatan yang lebih efektif. Disiplin mencuci tangan mengunakan sabun, terutama sebelum menyentuh bagian wajah seperti mata, hidung dan mulut.

“Disiplin tetap berada di rumah, jaga jarak aman ketika terpaksa harus beraktifitas di luar rumah,” pungkas Dewa Indra. (dan)