Foto: Ketua ITF Indonesia Affiliates National Coordinating Committee, I Dewa Nyoman Budiasa (nomor 2 dari kiri) saat menjadi pembicara “Organising Workshop” yang digelar Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), di Jimbaran, 20-22 April 2018/MB

Jimbaran (Metrobali.com)-

Keberadaan serikat pekerja memegang peran vital dalam memperjuangkan kesejahteraan dan hak-hak para pekerja. Terlebih serikat pekerja bisa berafiliasi dengan lembaga internasional. Untuk itu, Ketua ITF Indonesia Affiliates National Coordinating Committee, I Dewa Nyoman Budiasa, mendorong para serikat pekerja khususnya di sektor atau bidang trasportasi (baik darat, laut dan udara) agar bergabung atau berafiliasi dengan ITF (International Transport Worker’s Federation).

“Kami selaku perwakilan ITF di Indonesia merangkul teman-teman serikat pekerja di bidang transportasi untuk bergabung. Hal ini penting untuk meningkatkan perlindungan dan juga menghadapi globalisasi,” kata Dewa Budiasa usai acara “Organising Workshop” yang digelar oleh Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), di Bali Paragon Resort, Jimbaran, Minggu (22/4/2018)

“Organising Workshop” yang digelar 20-22 April 2018 diikuti sejumlah serikat pekerja di bidang transportasi pelabuhan udara seperti Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), Aerowisata Catering Service (ACS) dan Siperkasa (Serikat Pekerta PT GapuraAngkasa), dan lain-lain.

Saat ini ada enam organisai serikat pekerja yang menjadi anggota ITF di Indonesia yakni Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI), Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), Serikat Karyawan Garuda (Sekarga), JICT (Jakarta International Container Terminal), Serikat PekerjaTerminal Peti Kemas Koja, dan SPKA (Serikat Pekerja Kereta Api). Sementara KPI sebagai member terbesar ITF dari Indonesia bertindak  sebagai koordinator.

“Banyak serikat pekerja yang  selama ini ada ketertarikan bergabung di ITF, misalnya ACS dan Siperkasa yang ikut dalam workshop ini. Untuk itu KPI juga bertugas mendorong bahwa di era globalisasi ini sudah sepatutnya serikat pekerja khususnya di bidang transportasi untuk bergabung menjadi satu wadah di internasional,” kata DewaSusila yang juga Sekjen Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) itu.

Ditambahkan Dewa Susila bahwa tujuan lain serikat pekerja bergabung keorganisasi internasional seperti ITF adalah untuk mencerdaskan serikat pekerja agar lebih mengerti posisi atau daya tawar mereka baik di nasional maupun internasional. “Serikat pekerja sebenarnya menjadi rekanan pemerintah sesuai UU Tripartit,” imbuhnya.

Dalam kesempatan “Organising Workshop” Dewa Susila juga memaparkan apa pentingnya serikat pekerja, bagaimana peran serikat pekerja sesuai amanat UU No.21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja, serta apa peran serikat pekerja dalam rangka perlindungan anggotanya.

Sementara itu, Wakil Sekjen Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia, Jacqueline Tuwanakotta mengapresiasi dukungan penuh yang diberikan Sekjen KPI Dewa Budiasa dalam workshop ini dan juga dalam mengkordinasikan serikat pekerja bidang tranportasi sebagai anggota ITF di Indonesia. Di sisi lain, imbuhnya, pihaknya juga mendukung langkah ITF Indonesia Affiliates National Coordinating Committee mendorong semakin banyak serikat pekerja Indonesia yang bisa berafiliasi dengan ITF.

Ditambahkan kegiatan “Organising Workshop” ini merupakan pelatihan tentang mengorganisasikan seluruh pekerja di bandaraSeokarno-Hatta. Tujuannya mengajak para  anggota dan pengurus serikat pekerja bandara untuk mampu mengorganisasikan dan mendorong para pekerja bandara yang belum masuk organiasi serikat pekerja. “Saat ini dunia penerbangan sangat maju dan membutuhkan semakin banyak tenaga kerja. Ada sekitar 10 ribu pekerja di bandaraSoekarno-Hatta mulai dari awak kabin, pegawai darat (ground handling), teknisi dan mekanik, catering service, cleaning service dan lain-lain. Mereka perlu disatukan dalam serikat pekerja,” ujar Jacqueline.

Pewarta : Widana Daud
Editor: Hana Sutiawati