Nus Nuzulia Ishak

Jakarta (Metrobali.com)-

Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan terus meningkatkan kualitas desain produk dalam negeri untuk menciptakan produk ekspor yang lebih kompetitif di pasar global.

Melalui pengembangan desain produk ekspor, diharapkan dapat dihasilkan produk ekspor yang berkualitas dengan desain yang baik.

“Ini dapat meningkatkan nilai tambah produk ekspor, sehingga meningkatkan daya saing produk ekspor, dan selanjutnya dapat meningkatkan ekspor Indonesia,” kata Direktur Jenderal PEN, Nus Nuzulia Ishak, dalam siaran pers yang diterima, Kamis (11/12).

Hal tersebut disampaikan Nus dalam Seminar Temu Alumni di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI), yang juga menyatakan peningkatan nilai ekspor khususnya ekspor nonmigas merupakan salah satu komponen utama yang mempengaruhi peningkatan perekonomian Indonesia, dimana nilai ekspor nonmigas pada Oktober 2014 mencapai 12,9 miliar dolar AS atau naik 1,8 persen jika dibandingkan September 2014.

Pencapaian ekspor nonmigas tersebut mendorong total ekspor mencapai 15,4 miliar dolar AS, dan neraca perdagangan Oktober kembali mengalami surplus sebesar 23,2 juta dolar AS.

Selain itu, lanjut Nus, surplus juga didorong oleh penurunan impor sebesar 1,4 persen dari bulan sebelumnya dimana pada Oktober 2014 ini nilai impor menjadi 15,3 miliar dolar AS.

“Peningkatan ekspor dilakukan dengan meningkatkan daya saing produk, seperti pengembangan produk sesuai selera pasar, meningkatkan nilai tambah produk, diversifikasi jenis, dan mutu produk itu sendiri. Desain produk menambah kualitas produk dan daya saing,” ujar Nus.

Dalam kesempatan tersebut, Nus memastikan berdirinya Lembaga Pelayanan dan Pengembangan Desain Ekspor, dimana lembaga tersebut akan menjadi tempat bertemu dan berkumpul para pelaku usaha untuk belajar, konsultasi, mengembangkan desain produk, display, hingga pameran desain produk ekspor.

Sejak didirikan pada Februari 1990, BBPPEI telah memberikan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan di bidang ekspor bagi lebih dari 50.000 peserta pelatihan, yang terdiri dari berbagai kalangan, baik UKM berorientasi ekspor, akademisi, dan juga pegawai.

Nus menambahkan, BBPPEI berkomitmen akan terus berperan sebagai unit pelaksana teknis yang bertugas mengkoordinasikan pendidikan dan pelatihan di bidang ekspor bagi dunia usaha dan masyarakat melalui kegiatan pelatihan yang dilaksanakan secara reguler.

“Pemerintah berusaha meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang ekspor agar menjadi eksportir yang berdaya saing di pasar internasional,” ujar Nus AN-MB