Mangupura (Metrobali.com)-

Dalam rangka mempercepat akselerasi proses pembangunan khususnya pembangunan desa/kelurahan dalam upaya mempercepat tercapainya kesejahteraan masyarakat, pemerintah berkomitmen melaksanakan berbagai kegiatan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarkat. Kegiatan ini juga untuk mewujudkan pemerataan serta keseimbangan pembangunan antar wilayah maupun antar sektor pembangunan. Pemberdayaan masyarakat perlu dilakukan melalui penguatan kelembagaan, peningkatan motivasi dan swadaya gotong royong masyarakat di desa/kelurahan, ucap Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta saat menghadiri penilaian Lomba Desa Terpadu di Kecamatan Mengwi yang diwakili oleh Desa Tumbak Bayuh, bertempat di Wantilan Desa Tumbak Bayuh, Rabu (11/4/2012).

Turut hadir Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Badung Ny.Ratna Gde Agung, Ketua Gatriwara Ny. Seniasih Giri Prasta, Ketua Dharma Wanita Persatuan Ny. Kompyang R. Swandika,  Camat Mengwi I Nyoman Suardana, Kapolsek Mengwi, Para Tim Penilai Lomba Desa Terpadu se-Kab. Badung, Perbekel se-Kecamatan Mengwi, Kelian Adat dan Dinas Desa Tumbak Bayuh tokoh masyarakat serta masyarakat desa setempat.

Wabup Badung I Ketut Sudikerta menyampaikan Lomba desa/kelurahan secara terpadu, terarah, terkoordinasi dan berkelanjutan dimaksudkan untuk menilai tingkat keberhasilan pembangunan desa/kelurahan dalam kurun waktu tertentu. Ini sebagai bentuk keseriusan Pemkab. Badung melaksanakan pembangunan di desa karena keberhasilan pembangunan daerah di tingkat nasional sangat ditentukan oleh keberhasilan pembangunan di pedesaan karena sebagian besar masyarakat Indonesia  berada di pedesaan. Kemajuan pembangunan  dalam kehidupan ini tidak dapat diraih dengan mudah tanpa perjuangan dan pengorbanan,  ucapnya.

Lebih lanjut disampaikan lomba desa terpadu ini bukan sekedar ajang beradu gengsi antar desa, namun untuk mengetahui kemajuan yang telah dicapai dan pembenahan-pembenahan yang harus dilakukan di masa mendatang. Disamping itu lomba juga sebagai media untuk mengasah kreativitas, menumbuhkan rasa memiliki dan kepedulian terhadap kemajuan desa masing-masing sehingga muncul rasa bangga sebagai warga desa.”Kami mengingatkan kepada seluruh komponen masyarakat agar aktivitas yang telah dilaksanakan dalam perlombaan ini dijadikan pemicu dan pemacu untuk dapat dikembangkan dan ditingkatkan dalam berbagai bentuk kegiatan lainnya serta dilaksanakan secara berkelanjutan demi kemajuan desa masing-masing dimasa datang,” tegasnya.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemdes I Putu Gede Sridana selaku Ketua Tim Penilai melaporkan, maksud pelaksanaan lomba ini untuk dapat memotivasi serta menggali potensi-potensi yang dimiliki oleh Desa sehingga dapat mempercepat proses dalam mencapai tujuan pembangunan secara umum. Peserta lomba diikuti 4 (empat) Kecamatan yaitu; Desa Sangeh yang merupakan duta Kecamatan Abiansemal dinilai Senin 9 April 2012, Desa Carang Sari duta Kecamatan Petang dinilai Selasa 10 April 2012, Desa Tumbak Bayuh duta Kecamatan Mengwi dinilai Rabu 11 April 2012 dan Desa Tibubeneng duta Kecamatan Kuta Utara dinilai 12 April 2012, dengan materi lomba meliputi Administrasi Desa dan 10 program pokok PKK. Total hadiah yang diperebutkan sebesar Rp. 166.500.000,- dengan rincian Lomba Desa total hadiah Rp. 140.000.000,- Lomba PKK total hadiah Rp. 26.500.000,-. Terhadap pemenang yang mendapat juara pertama akan ditunjuk menjadi duta Kab. Badung pada lomba Desa Terpadu tingkat Provinsi Bali yang akan dilaksanakan pada hari Senin 28 Mei 2012 mendatang.

Sementara itu Perbekel Desa Tumbakbayuh Si Made Sukrayana menyampaikan, Desa Tumbakbayuh merupakan salah satu dari 20 (dua puluh) Desa/Kelurahan yang ada di Kec. Mengwi dengan batas wilayah/letak geografis sebelah Utara Desa Buduk, sebelah Timur Desa Canggu, sebelah Selatan Desa Pererenan dan sebelah Barat Desa munggu dan Cempaka. Desa Tumbakbayuh memiliki luas wilayah 359,442 ha, dengan 7 ( tujuh) banjar terdiri dari 1 Desa Adat yaitu Desa Adat Tumbakbayuh. Dengan jumlah penduduk sebanyak 2984 jiwa meliputi laki-laki 1494 jiwa perempuan 1490 jiwa dengan jumlah 626 kk yang mayoritas memeluk agama Hindu dengan mata pencaharian pada umumnya pertanian, jasa bangunan, karyawan swasta dan pengerajin. SUT-MB