Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan, menjadi duta Provinsi Bali dalam lomba Desa dan Kelurahan tingkat Nasional. Penilaian oleh Tim Pusat dilaksanakan di ruang pertemuan Desa Kutuh, Rabu (27/7). Tim disambut Wakil Bupati Badung, Drs. I Ketut Sudikerta, Kepala BPMD Provinsi Bali I Putu Astawa, Kepala BPMD dan Pemdes Kabupaten Badung  Putu Gede Sridana, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Badung Ny. Sri Sudikerta serta masyarakat Desa Kutuh.

Perbekel Desa Kutuh I Nyoman Mesir memaparkan bahwa program-program pemberdayaan yang dilaksanakan untuk mengangkat harkat, martabat dan kesejahteraan masyarakat desa Kutuh yaitu program penataan kawasan pantai, pengembangan kehidupan berkoperasi, pengentasan kemiskinan, kesehatan masyarakat, program PNPM Madiri Pedesaan, peningkatan hasil pertanian yang diwadahi oleh Gapoktan dan pemberian beasiswa bagi anak kurang mampu dari tingkat SD sampai SMA. Lanjut disampaikan bahwa desa Kutuh juga memiliki keunggulan-keunggulan diantaranya pertanian budidaya rumput laut, pengembangan pariwisata, pengembangan olahraga paralayang, serta pelestarian lingkungan hidup.

Disamping itu pula Mesir menjelaskan bahwa indikator kelemahan yang ada di Desa Kutuh agar dapat diatasi diantaranya adanya penguasaan lahan oleh investor, perubahan pola hidup masyarakat, tingkat kebersihan lingkungan dimana desa telah memiliki petugas kebersihan desa, serta keamanan lingkungan dengan mengefektifkan tugas-tugas hansip yang dibantu babinkantibmas dan babinsa. “Pembangunan yang dilaksanakan merupakan kegiatan yang berkesinambungan, karena itu program yang akan dilakukan setelah lomba desa adalah akan terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengoptimalkan potensi yang ada, “ katanya .

Disisi lain Wakil Bupati Badung Drs.I Ketut Sudikerta menyampaikan  lomba desa merupakan indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan perbekel beserta jajarannya bersama masyarakat dalam membangun desa. Karena itu pemerintah Kabupaten Badung mendukung sepenuhnya kegiatan lomba desa ini, yang ternyata telah berhasil menunjukkan percepatan proses pembangunan di desa.  Dan berharap agar lomba ini bukan sekedar merebut juara tetapi bisa dijadikan upaya untuk mendorong usaha pembangunan masyarakat atas dasar tekad dan kekuatan sendiri serta bisa memelihara lingkungan pedesaan.

Sementara itu Ketua Tim Penilai Pusat Simon L. Lumanggau mengatakan bahwa penilaian sangat tergantung dan mengacu pada kinerja pemerintahan kelurahan/desa serta masyarakat. Lebih lanjut dikatakan bahwa tahapan penilaian meliputi penilaian administrasi, klarifikasi lapangan, pemaparan serta penetapan juara. ”Desa Kutuh agar dapat menjadi contoh teladan bagi desa/kelurahan lain, dan kami harapkan pemerintah terus melakukan pembinaan ke desa/kelurahan ,“imbuhnya