Foto: Perbekel Desa Dangin Puri Kangin periode 2013-2019 Ir. I Gusti Ngurah Putrawan, M.Si., berhasil meraih magister pada Progam Magister Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan (MP2WL) Universitas Mahasaraswati (Unmas)  Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Desa Dangin Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar dikenal sebagai Desa Digital (Digital Village) yang tidak hanya mendapatkan pengakuan lokal, nasional bahkan hingga ke internasional.

Keberhasilan desa ini membangun pondasi sebagai Desa Digital tidak lepas dari kontribusi dan pengabdian Perbekel Desa Dangin Puri Kangin periode 2013-2019 Ir. I Gusti Ngurah Putrawan, M.Si.

Putrawan mampu menjadi pionir dan meletakkan dasar-dasar tranformasi digital desa di tengah kota (Berdesa di Kota) ini dengan salah satu ikon progamnya. Yakni hadirnya aplikasi M-Desa Dangin Puri Kangin yang mampu mewujudkan layanan masyarakat desa dalam genggaman.

Keberhasilan pembangunan Desa Digital di Desa Dangin Puri Kangin ini juga medorong Putrawan melakukan penelitian sebagai bagian dari tugas akhir pendidikan magister (S-2)-nya pada Progam Magister Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan (MP2WL) Universitas Mahasaraswati (Unmas)  Denpasar.

Pada akhir 2019 lalu Putrawan berhasil mempertahkankan Penelitian Tesis yang berjudul “Eksitensi Desa Digital Berbasis Indeks Desa Membangun” sehingga mengantarkannya menyelesaikan pendidikan S-2 di MP2WL Unmaa dan berhasil mendapatkan gelar M.Si.

Hasil penelitian ini juga telah diterbitkan di jurnal internasional yakni International Journal Of Sustainability, Education, And Global Creative Economic (IJSEGCE) Tahun 2019, Volume 2 Nomor3, halaman 350-358 dengan judul “Existence Digitalization of Village Development Village Based Index Development Program in Denpasar City.”

Secarar ringkas dalam abstrak artikel penelitian ini disebutkan bahwa konsep pembangunan tidak lagi sebatas pada sektor agraris dan infrastruktur, tetapi mengarah kepada pengembanganTeknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui eksistensi digitalisasi program perencanaan pembangunan desa berbasis indek desa membangun di perdesaan. Penelitian dilakukan di Desa Dangin Puri Kangin Kota Denpasar,  penelitian ini menggunakan pendekatan community based research, data dianalisis dengan Indek Desa Membangun.

Putrawan mengungkapkan konsep desa digital sesuai perkembangan teknologi informasi di desa seyogyanya dilakukan dengan prinsip pembangunan desa yang memperoleh informasi keterbukaan oleh semua unsur elemen masyarakat di desa. Konsep desa digital ini menurut Putrawan sejalan dengan amanat UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (UU Desa).

Pasal 86 UU Desa ini mengatur mengatur mengenai hak desa memperoleh sistem informasi sebagai berikut: (1) desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasi Desa yang dikembangka noleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, (2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkan sistem informasi Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan, (3) Sistem informasi Desa meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak, jaringan, serta sumber daya manusia.

Adapun tujuan dari diberlakukannya proses digitalisasi smartvillage adalah peningkatan kualitas hidup dan pelayanan kepada masyarakat dalam berbagai bidang, meliputi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Terdapat enam indikator keberhasilan penerapan smart village yakni smart people, smart economy, smart environment, smart governance, smart life, dan smart mobility.

(1) Smart people, yaitu masyarakat pintar terkait kreativitas dan modal sosial; (2) smart economy, yaitu ekonomi pintar berupa inovasi dan persaingan; (3) smart environment,yaitu lingkungan pintar meliputi keberlanjutan dan sumber daya; (4) smart governance, yaitu pemerintahan yang cerdas sebagai agen pengubah, pemberdaya, dan partisipan; (5) smart life, yaitu cerdas hidup berupa kualitas hidup dan kebudayaan; dan (6) smart mobility, yaitu mobilitas pintar dalam hal transportasi dan infrastruktur (Huberman, 1992).

Hasil penelitian Putrawan ini menemukan bahwa di Desa Dangin Puri Kangin, digitalisasi program perencanaan pembangunan desa telah  diimplementasi dalam bentuk aplikasi mobile M-Desa dengan sembilan dashboard.

Yaitu layanan surat, layanan BPJS, kelembagaan desa, peta desa, galeri desa, produk BUMDES, pengelolaan keuangan, radio desa, dan pelayanan RS Mata Bali Mandara.

Sementara itu Nilai Indek Desa Membangun  Desa Dangin Puri Kangin yakni 0,8233, dengan capaian tertinggi adalah Indek Ketahanan Sosial (IKS), yaitu  0, 920 Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE)  0,817 dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL) 0,733.  Dari indikator tersebut Desa Dangin Puri Kangin termasuk Desa Mandiri.

Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, Putrawan menyarankan perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang evaluasi implementasi digitalisasi program perencanaan pembangunan desa untuk mengetahui dukungan dan hambatan dalam implemetansi program tersebut.

Seperti diketahui, selama menjadi Perbekel Desa Dangin Puri Kangin periode 2013-2019, Putrawan mampu melakukan perubahan besar dengan cara-cara yang tidak konvensional, menantang kemapanan dan keluar dari zona nyaman (disruption) hingga akhirnya membawa Desa Dangin Puri Kangin sebagai salah satu Desa Digital (Digital Village) pertama di Indonesia.

Inovasi Desa Digital ini bahkan tidak hanya mendapatkan pengakuan di Bali maupun nasional melainkan sudah tersohor dan mendapat pengakuan serta apresiasi dunia internasional. Misalnya saat menjadi objek kunjungan delegasi pertemuan tahunan IMF-World Bank pada Oktober 2018 silam. (wid)