Tabanan (Metrobali.com)

Dalam upaya memanfaatkan lahan tidur dan memberdayakan petani untuk menanam tanaman bahan baku organik pembuatan organic herbal healing oil, Minyak Belog, PT. Usadha Bhakti Buana dan Founder Belog Oil, Jero Mangku Belog menyerahkan 6.000 bibit Sereh Wangi dan 20.000 bibit budi daya tanaman kepada Camat Selemadeg I Putu Gede Wirawan dan Perbekel Desa Berembeng Nyoman Widastra bertempat di Desa Berembeng, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Selasa (17/11/2020).

Camat Selemadeg I Putu Gede Wirawan menyatakan lahan subak persawahan yang ada di Desa Berembeng seluas 400 hektar dan 50 hektar diantaranya termasuk kategori lahan tidur atau non produktif. Selama ini pihaknya memanfaatkan lahan non produktif tersebut dengan tanaman keras seperti sawo dan mangga dan kini ditambah lagi dengan penanaman Sereh Wangi sebagai tanaman herbal bahan baku dalam memproduksi Minyak Belog.

“Saya harap melalui kerjasama dengan PT. Usadha Bhakti Buana sebagai produsen dan penyalur Minyak Belog, kita bisa menciptakan sumber pendapatan baru bagi petani dan membantu kesejahteraan petani di tengah pandemi ini,” ungkapnya di ruang rapat kantor Desa Berembeng.

Lebih lanjut ia menambahkan kelemahan petani selama ini adalah hanya bisa menanam dan mengolah sawah saja tetapi tak punya kemampuan menjual hasil panennya.

“Ke depan melalui kerjasama kami berharap pembinaan, pengawasan, proses produksi dan pemasaran bisa dibantu dan nantinya bisa dilakukan secara mandiri oleh petani kita,” ujar Wirawan.

Ditambahkan pula oleh Perbekel Desa Berembeng I Nyoman Widastra pihaknya sebelumnya telah mengajak para petani untuk menanam budi daya tanaman bibit Serai Wangi sejumlah 20.000 batang secara swadaya untuk minyak atsiri dan saat ini mampu tumbuh dengan baik.

“Pada tahun 2021 nanti kami wajib ikut lomba desa dan budi daya Sereh Wangi Minyak Belog ini kami unggulkan sebagai program inovatif sesuai anjuran Jero Mangku Belog untuk tujuan kesehatan,” katanya lagi.

Sereh Wangi menurutnya juga bisa ditanam sebagai tabulampot di setiap pekarangan rumah untuk mengusir nyamuk.

“Karena setiap tahun di sini ada wabah demam berdarah, maka dengan menanam Sereh Wangi akan dapat mengusir nyamuk disamping itu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat kami. Jika nanti berhasil program selanjutnya tak hanya menjual daunnya saja namun juga dibina dalam hal mengolahnya menjadi minyak dan dibantu mesin penyulingan,” imbuh Widastra.

Menanggapi hal itu Jero Mangku Belog menjelaskan dari total lahan non produktif seluas 50 hektar yang ditanami Sereh Wangi dan nantinya ada mesin penyulingan Minyak Belog maka akan menjadi obyek agrowisata baru bagi Desa Berembeng. “Akan banyak mahasiswa bahkan wisatawan yang akan mengunjungi desa ini untuk melihat potensi dan produksi budi daya Sereh Wangi ini. Mereka bisa diajak tour keliling desa untuk melihat kebunnya. Bila pihak desa nanti mampu memproduksi sendiri minyaknya, kami akan bantu mencarikan buyer atau pembelinya,” terangnya.

Lebih lanjut ia memaparkan filosofi Belog itu adalah kembali kepada alam dan kesadaran, ”Belog itu singkatan dari, be life zero to greatness. Kembali ke nol, nol bukanlah kosong, tetapi kembali ke hakekat mendasar. Kembali ke alam, kembali ke Ibu, kembali ke bumi dan kembali kepada kesadaran, sesadar-sadarnya. Back to nature, natural healthy mankind (Umat manusia sehat alami),” tutur Mangku Belog.

Minyak Belog disebutkan memiliki khasiat ampuh untuk menjaga kesehatan dan penyembuhan berbagai macam penyakit. Selain itu meningkatkan energi dan daya tahan tubuh manusia.

“Proses pembuatan Minyak Belog ini merupakan perwujudan pemeliharaan dan melanjutkan tradisi warisan luhur budaya Usadha Bali Kuno yang merupakan bagian dari Ayurvedic dan mempunyai khasiat penyembuhan penyakit dari unsur sekala lan niskala dari komposisi ramuan herbal di dalam proses pembuatannya,” terang Jero Mangku Belog yang bernama asli Drh. I Made Haribhawa lulusan IPB Bogor.

Supervisor penanaman Sereh Wangi Kadek Niri Lestari (kiri) menjelaskan dalam hal ini dirinya melakukan pengawasan mulai dari pengadaan bibit pendampingan dan penyuluhan selama masa pemeliharaan sampai panen serta sampai tahap pembelian hasil panen.

Setelah sebulan inspeksi di lapangan sambungnya, lahan dibersihkan dari gulma. Antara 4-5 bulan akan menghasilkan panen pertama.

“Berikutnya setiap 3 bulan akan kembali panen dan tak perlu lagi dibersihkan karena tanaman dan daunnya sudah besar. 1 pohon bisa jadi 75-90 bibit,” jelasnya.

Hasil panen petani Sereh Wangi nantinya akan diambil , diolah dan dipasarkan sebagai Minyak Belog ke 9 kabupaten/kota di Bali bahkan hingga ke seluruh Indonesia.

“Selanjutnya pihak PT. Usadha Bhakti Buana akan menyalurkan dan memasarkan seluruh hasil panen ke rumah produksi Minyak Belog,” tandas Niri Lestari yang juga bagian marketing Minyak Belog.

Sementara itu Dewan Komisaris PT. Usadha Bhakti Buana Dewa Putu Anom Putra didampingi I Made Sukarma menyatakan Minyak Belog karya asli putra daerah Bali sebagai ramuan tradisional yang dibuat murni dan diramu secara khusus tanpa tambahan ramuan kimia dan minyak hewani, yang sangat berkhasiat untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh secara alami.

“Visi misi PT. Usadha Bhakti Buana adalah menjadikan umat manusia sehat alami melalui meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sekaligus memberikan informasi dan pelatihan pemanfaatan tanaman herbal untuk kesehatan manusia. Melayani masyarakat untuk sehat alami dengan produk kesehatan alami. Memberdayakan masyarakat lokal untuk budidaya tanaman herbal yang sedang trend sekarang ini,” tegas Dewa Anom.

Ia menggarisbawahi akan terus memperkuat pemberdayaan herbal lokal ini tak hanya dalam hal menanam tapi juga edukasi dan menjadikannya sentra industri sehingga masyarakat desa diberdayakan dan beban pihaknya juga menjadi ringan. “Agar masyarakat sehat dengan herbal, tanamannya juga dari lokal sebanyak 33 jenis yang akan kita kembangkan secara massif. Sistem pemasarannya juga sesuai tuntutan zaman. Kita siapkan sistem IT ke seluruh dunia melalui pemasaran online dan network marketing walaupun di masa pandemi. Kita promosikan dari sini ke seantero dunia bahwa Desa Berembeng sebagai penyiplai utama dari Minyak Belog untuk kesehatan masyarakat. Konsep kami simbiosis mutualisme, terintegrasi, cepat, efktif, sehat secara alami,” bebernya.

Dewan Komisaris Made Sukarma menimpali, dalam membuat kemasan pasca produksi akan menggunakan bahan yang ramah lingkungan. “Kita berusaha meniadakan bahan dari plastik dan memakai botol kaca untuk minyak Belog dan hand sanitizernya. Ini akan mengurangi jumlah sampah yang merusak lingkungan,” pungkas owner rumah makan vegetarian Tri Hita ini.

Untuk diketahui komposisi Minyak Belog antara lain minyak kelapa (Cocos nucifera), cengkeh (Syzygium aromaticum), serai wangi (Cymbopogan nardus), pule pandak (Rauwalfia serpentine), nagasari (Mesua ferrea), legundi (Vitex trifolia) dan berbagai ramuan herbal pilihan. Berkhasiat untuk kesehatan kulit dan kekuatan spiritual alami yang ditakuti oleh mahluk-mahluk astral dan anti ilmu magis.

Selain itu dijelaskan, mampu membunuh kuman, mengatasi sakit gigi, menyembuhkan infeksi pernafasan, menghilangkan bekas jerawat, menyembuhkan sakit kepala, meningkatkan kesehatan pencernaan, mengatasi kanker paru-paru, melindungi organ hati, mengontrol diabetes, menjaga kesehatan tulang, meningkatkan imun tubuh (meningkatkan stamina), mengatasi penyakit mulut, menyembuhkan sinusitis, mengatasi sakit batuk, menyembuhkan bengkak.

Dapat pula mengatasi depresi, menghindari gigitan nyamuk dan serangga lainnya, menurunkan tekanan darah, menjaga kadar kolesterol baik dalam tubuh dan mencegah penyerapan kolesterol jahat, pereda nyeri otot dan sendi, meredakan gejala flu, mengatasi ketombe,” jelasnya.

Mengatasi masalah vertigo, mengatasi hypertensi, menyembuhkan sakit diare, menyembuhkan sakit tenggorokan, menyembuhkan sakit perut pada penderita disentri, mengatasi sakit muntah, menyembuhkan sakit malaria, mengatasi demam karena influenza, mengatasi radang kandung empedu, menyembuhkan bisul, mengatasi hepatitis akut, mengatasi insomnia (susah tidur), membantu mengatasi gangguan jiwa, meningkatkan nafsu makan, mengatasi sakit hiperfungsi kelenjar gondok (hipertiroid), mengatasi sakit kudis, mengatasi sakit biduran, mengatasi sakit akibat gigitan ular dan kalajengking, mengatasi sakit hernia, menyembuhkan luka karena terpukul atau terbentur (memar).

Menyembuhkan luka infeksi, eksim menahun, mengatasi infeksi luka dalam, mengatasi sakit karena haid, pendarahan lambung, keputihan. Menyembuhkan radang buah zakar, infeksi saluran kencing, kencing nanah, nyeri pada tukak (ulkus), batuk sesak, batu ginjal, asam urat.

Mengatasi cacingan, meningkatkan produksi ASI, melancarkan haid, penurun panas/demam, mengeluarkan racun dalam tubuh, meringankan tanda-tanda kejang pada anak dan dewasa, membersihkan rahim setelah melahirkan, mempercepat pengeringan dan penyembuhan luka, mengatasi alergi pada kulit, mengurangi rasa nyeri dan sakit, mencegah perut kembung, mual, mules, melancarkan terusan kemih, meningkatkan fungsi limpa, menyembuhkan tifus, mengatasi peradangan amandel, mengatasi meriang dan masuk angin, meringankan tanda-tanda TBC. Termasuk berguna untuk relaksasi, aromatherapy. (hd)