Mangupura (Metrobali.com)

Desa Adat Tanjung Benoa dan Sekaa Teruna Yowana Putra Pascima dari desa Adat Tanjung Benoa berhasil meraih juara I Lomba Desa Adat dan Sekaa Teruna se-Badung Tahun 2011. Penyerahan hadiah dilakukan oleh Bupati Badung A.A Gde Agung di wantilan Banjar Tengah Desa Adat Tanjung Benoa, Jumat 30/9. Desa Adat Tanjung Benoa Kecamatan Kuta selatan tampil sebagai juara I dalam lomba desa adat yang sisusul Desa Adat Gerih Kecamatan Abiansemal sebagai juara II dan Desa adat Anggungan Kecamatan Abiansemal Juara III serta sebagai Juara Harapan adalah Desa Munduk Damping Kecamatan Petang. Kepada Juara lomba desa adat ini diberikan tanda penghargaan dan uang masing- masing 62 juta untuk juara I, 42 juta untuk Juara II, 37 juta juara III dan 32 juta untuk juara harapan. Sedangkan juara lomba sekaa teruna   juara I diraih oleh ST.Yowana Putra Pascima Br. Pascima Desa Adat Tanjung Benoa,  Juara II ST. Dharma Sentosa Br. Gede Desa Adat Anggungan Kec. Mengwi, Juara III  ST. Widya Paramita Br. Dirgahayu Desa Adat Gerih Kec. Abiansemal, dan sebagai juara harapan ST. Parwata Kusuma Br. Munduk Desa Adat munduk Kec. Petang. Kepada juara ini diberikan tanda penghargaan dan uang masing masing 22 juta untuk juara I,  14,5 juta untuk Juara II, 12,5 juta juara III dan 10 juta untuk juara harapan.

Hadir juga pada kesempatan itu Wakil Ketua DPRD I Ketut Suiasa, Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Badung yang diwakili oleh Nyonya Sudikerta, Ketua Darma Wanita Persatuan Kab. Badung, Nyonya Kompyang R. Swandika, Ketua Gatri Wara Kab. Badung Nyonya Giri Prasta, Kepala Dinas Kebudayaan Ida Bagus Anom Bhasma, Kabag Humas dan Protokol I Wayan Weda Dharmaja, Ketua Majelis Madya ,Tripika Kecamatan, Seluruh Tim Pembina dan Penilai lomba Desa Adat dan Sekaa Teruna Tahun 2012 serta Bendesa Adat dan tokoh masyarakat Desa adat Tanjung Benoa.

Bupati Badung dalam sambutanya mengatakan lomba desa adat dan lomba sekaa teruna adalah salah satu jalan untuk melestarikan desa adat dan sekaa teruna yang merupakan salah satu bentuk ajeg Bali. Lomba ini juga bentuk keseriusan Pemerintah Kabupaten Badung melaksanakan pembangunan di desa untuk meningkatkan keberhasilan pembangunan daerah bahkan ditingkat nasional. Lomba desa adat dan Sekaa Teruna bukan sekedar ajang beradu gengsi antar desa dan hura-hura, namun untuk mengetahui kemajuan yang telah dicapai dan pembenahan-pembenahan yang harus dilakukan dimasa mendatang untuk mengasah kreatifitas, menumbuhkan rasa memiliki dan kepedulian terhadap kemajuan desa masing-masing sehingga akhirnya muncul rasa bangga sebagai warga desa.

Lebih lanjut dikatakan agar para pemimpin memimpin dengan hati dan rasa bukan dengan tangan  agar semua krama menjadi sejuk  tidak cepat emosi, sehingga tidak terjadi benturan dan bentrokan dalam masyarakat seperti yang terjadi di tempat lain. Jika sampai terjadi akan merusak citra pariwisata di Badung dan Bali umumnya  akibatnya wisatawan tidak ada yang berkunjung ke Bali, ini artinya sama dengan membalikkan priuk nasi kita karena nafkah kita berasal dari kegiatan pariwisata.

Akhir kata Gde Agung mengharapkan juara I lomba desa adat maupun juara I lomba sekaa teruna agar melakukan pembenahan dan persiapan-persiapan dalam rangka menyongsong lomba desa adat dan sekaa teruna tingkat Provinsi Bali Tahun 2012.

Sementara itu Kepala Dinas kebudayaan Badung Anom Bhasma disela-sela acara penyerahan hadiah ini mengatakan adat dan budaya Bali satu satunya kekayaan di Bali yang sangat potensial dan perlu dilestarikan. Untuk mengetahui apakah adat budaya bali masih ajeg  perlu diadakan evaluasi berupa  Lomba Desa Adat dimana sebelumnya telah diberikan pembinaan-pembinaan. Adapun  Kreteria lomba desa adat ini menggunakan konsep Tri Hita Karana.