Bangli (Metrobali.com)-

Untuk memperbaiki citra Terunyan, Kintamani  di konteks pariwisata membutuhkana perbaikan di sana-sini dalam dalam berbagai hal. Memang telah ada perubahan siginifikan di Terunyan, namun untuk wujudkan pesona-pesona membutuhkan adanya perbaikan.

Perilaku masyarakat Trunyan yang sebelumnya coreng  citra pariwisata, kini sudah ada perubahan  prilaku. Bahkan hal ini sudah diakui pihak trevel agent. Kepala Bidang Promosi ( Kabid Promosi) Disbudpar Bangli I Wayan Merta mengatakan masih banyak yang perlu dibenahi di Terunyan, meski kini sudah banyak ada perubahan ke arah yang lebih baik. Soal sampah, masih membutuhkan penanganan lebih optimal. Keterbatasan WC yang ada juga menjadi persoalan.

Dikatakan di Trunyan butuh WC yang bertarap internasional serta ada pengelolanya. Lebih dari itu, Merta mengatakan perlunya ada penghapusan dermaga di Terunya yang nota bena terbuat dari kayu. Dikatakan dermaga itu sudah rusak dimakan usia. Kini keberadaannya memberi kesan tidak baik ,semerawut. Karena itu menurutnya Disbudpar Bangli sudah mengusulkan kepada Pemprov (yang memiliki asset tersebut) untuk melakukan penghapusan. Dikatakan Pemkab Bangli sudah mengajukan permohonan pengadaan dermaga yang baru yang bakal dibangun di tempat yang baru, masih dekat dermaga sekarang ini,  kepada Kementerian Parekeraf.

Merta mengatakan kalau penghapusan sudah dilakukan, maka bantuan dari pemerintah pusat sudah diyakini bakal turun. “kendalanya soal dipenghapusan, Pemprov Bali agar melakukan penghausan karena asset tersebut milik Pemprov, bantuan dari pusat sudah siap”, ujar Merta sembari menambahkan dermaga yang dimohonkan bantuan dimaksud adalah dibuat bukan dari kayu.

Dikatakan keberadaan dermaga yang ada sudah tidak efektif, selain soal menimbulkan kesan semerawut. Padahal di satu sisi kini tingkat kunjungan ke sana diakui sudah meningkat.Merta mengatakan perilaku masyarakat Trunyan sudah jauh berubah. Kebiasaan memainkan turis di danau Batur sudah tak ada lagi. Memancing-mancing turis untuk keluar duit di kuburan Trunyan juga tak ada sekarang. Bahkan Trunyan hampir beban dari dagang acung. “soal prilaku masyarakat yang membaik itu sudaah diakui travel agent”, katanya meyakinkan.

Dia justeru melihat perlunya ada penambahan jumlah kamar mandi (WC). Selain itu agar WC yang ada bertaraf internasional. “WC yang ada sekarang selain masih kurang dalam hal kebersihan, pengelola juga tak ada, yang baik adalah ada pengelolanya, sehingga sedikit WC itu tak beres ada pengelolanya yang menanggulangi”, tambahnya.WAN-MB