Denpasar (Metrobali.com)-

Derita menimpa Ni kadek Veni Dwipayanti ( 2) asal Dusun Runuh Kubu Desa Padangbulian Kecamatan Sukasada Buleleng dengan perut buncitnya. Ditemui Kamis (11/7) kemarin di ruang Angsoka 3 kamar 301, ayah Veni, I Made Sumerta mengatakan awal perut Veni buncit sudah sejak usianya 1 tahun. Namun dikarenakan keterbatasan biaya pengobatan yang dilakukan tidak maksimal, hingga akhirnya dirujuk ke RS Sanglah saat perutnya tambah besar. “Sebelumnya sudah pernah di rawat di sini dan dilakukan biopsi oleh tim medis. Hasilnya pada waktu itu tidak ditemukan adanya sel tumor di dalam perut Veni,” jelasnya.

Selanjutnya setelah diijinkan untuk di rawat jalan, Veni kembali ke Buleleng tanpa diberikan obat oleh tim medis. “Saat pulang tidak dikasi obat apapun,” ujarnya. Dikarenakan Veni terus mengeluh kesakitan, Selasa (9/70 lalu Veni dirujuk ke RS Sanglah. “Dokternya minta untuk dilakukan biopsy lagi, tapi saya menolak karena luka dari biopsy yang pertama belum sembuh. Namun kalau pasti ditemukan sel tumor saya ijinkan dan berharap bisa diangkat. Kasihan anak saya kalau kayaknya cuma dipakai praktek, saya nggak mau. Untuk sementara, Veni dianggap mengalami gizi buruk,” papar Sumerta.

Kondisi Veni diperparah dengan tidak mau makan, Veni hanya mau minum ASI. Bocah balita ini tak henti-hentinya menangis saat awak media berbincang dengan ayahnya, Sumerta, menambahkan anaknya mungkin trauma, jika ada orang yang menjenguk karena dikira perawat. “ Mungkin dia trauma dengan perawat, karena beberapa kali disuntik untuk dipasangkan infuse,” jelasnya. Untuk biaya pengobatan, Sumerta mengaku mengalami kesulitan dikarenakan tidak bisa bekerja selama mengurus anaknya. “Sekarang saya pakai JKBM, tapi untuk obat yang harus dibeli sendiri dan biaya hidup disini saya masih bingung mau cari kemana,” terangnya. Nah, untuk ini tentunya ditunggu uluran para dermawan untuk bisa menyisihkan rejekinya buat seorang anak manusia yang sedang mengalami penderitaan. HP-MB