Denpasar (Metrobali.com)-

Penyelenggaraan “Denpasar Festival” pada 28-31 Januari 2013 diharapkan mampu memacu pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat di Ibu Kota Provinsi Bali itu.

“Setidaknya ajang ini membantu masyarakat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif,” kata Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Minggu (29/12).

Ia sangat menginginkan masyarakat mengerahkan segala potensinya di ajang yang rutin digelar menjelang pergantian tahun itu.

“Budaya kreatif yang ditampilkan ini diharapkan dapat memiliki nilai komersial sehingga dikenal luas oleh masyarakat tidak hanya secara lokal melainkan juga secara global,” ujarnya.

Ia juga menambahkan dengan adanya acara tersebut dapat memberikan pengaruh positif dalam mengurangi ketergantungan pada beberapa komoditas luar, seperti makanan dan tekstil.  “Khusus pada sektor makanan, kami memiliki beraneka macam jenis dan rasa. Apalagi pada sektor tekstil, kami memiliki berbagai pilihan seperti kain endek. Bahkan kami sudah lama mengeluarkan kebijakan tentang kain endek sebagai salah satu pakaian wajib, baik di instansi pemerintah maupun swasta,” ujarnya.

“Denpasar Festival” dibuka secara resmi oleh Wali Kota, Sabtu (28/12) petang. Pembukaan dimeriahkan dengan tarian kecak dari Sanggar Lentera Anak Bali yang anggotanya para pekerja di Pasar Badung dengan dibantu mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

Sebanyak 35 pekerja di pasar itu mampu menampilkan lakon Subali dan Sugriwa dengan apik dan memukau penonton.

Acara tersebut juga menampilkan Kecak Perkusi dari kelompok Sami Liang Bagia Denpasar yang dipadukan dengan tarian kontemporer sehingga menambah suasana semarak di simpang Catur Muka Denpasar itu. AN-MB