bentrok

Jambi (Metrobali.com)-

Puluhan mahasiswa di Jambi, Sabtu, bentrok dengan aparat kepolisian setempat saat menggelar aksi demo menolak kedatangan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan menolak kenaikan BBM.

Pantauan di lapangan, demo yang dimulai pukul 09.00 Wib terlihat mulai memanas ketika mahasiswa dilarang menuju simpang Bank yang Indonesia (BI) yang merupakan lokasi tempat mereka berorasi.

Pelarangan itu terkait kunjungan Wapres Jusuf Kalla yang sedang meresmikan jembatan Pedestrian Jambi, polisi memperkirakan jalur akan terhambat jika mahasiswa berdemo di simpang BI.

Polisi pun mengarahkan mahasiswa untuk mundur dari simpang BI, namun puluhan mahasiswa PMII dan KAMMI menolak, aksi saling dorong pun terjadi hingga mahasiswa mundur sekitar 100 meter dari simpang BI.

Pendemo pun tetap melanjutkan orasi di jalanan, hingga pukul 11.30, situasi pun kembali memanas. Pasalnya mahasiswa KAMMI dan PMMI tetap memaksa untuk menuju simpang BI.

Ratusan Polisi terus menyarankan pendemo untuk mundur dan kembali ke Kampus, namun lagi-lagi pendemo tetap mempertahankan niat mereka untuk melakukan orasi di simpang BI.

Tidak mau kecolongan, polisi pun berjaga-jaga dan mempersiapkan water cannon, polisi mundur dan mengusir pendemo dengan semprotan keras water cannon.

Saat itu lah bentrok fisik terjadi, polisi dan pendemo saling pukul, dua mahasiswa terbaring di jalanan, satu mahasiswa berhasil lari dari situasi itu. Namun satu mahasiswa lagi menjadi bulan-bulanan polisi.

Setelah berhasil dilerai, pendemo yang diketahui bernama Julianto mahasiswa Universitas Jambi itu mengalami luka robek di kepala. Julianto terlihat lemas usai diselamatkan teman-temannya dan langsung dilarikan ke rumah sakit umum Jambi.

Tidak cukup di situ, pendemo yang merasa diperlakukan anarkis tetap bertahan dan menantang ratusan polisi yang berjaga. Padahal polisi sudah mundur dari lokasi. Bahkan pendemo sempat memblokir jalan yang membuat jalur di daerah setempat macet.

Saat itu lah emosi polisi kembali naik dan maju dengan kekuatan penuh. Tidak mau mengambil resiko. Mahasiswa KAMMI akhirnya mundur dan puluhan mahasiswa PMMI juga mundur.

Koordinator Lapangan, Nur Hasan Dani, tetap berteriak menantang ratusan polisi, mereka juga minta polisi yang melakukan tindakan anarkis ditangkap. Rencananya sore ini mahasiswa akan kembali berdemo ke Polda Jambi dan melaporkan sikap anarkis polisi ke Propam Polda Jambi.

Sebelumnya, mereka menolak kedatangan Wapres yang meresmikan jembatan Pedestrian Jambi, mereka menilai kegiatan Wapres hanya kegiatan seremonial saja. AN-MB