Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih (Demer) mengapresiasi dan mendukung Bali United untuk go public.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi industri, investasi dan persaingan usaha Gde Sumarjaya Linggih mengapresiasi dan mendukung keberanian langkah manajemen Bali United untuk go public atau melantai di bursa saham.

Hal ini juga cukup membanggakan sebab Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) Bali United ini menjadikan klub yang dijuluki “Serdadu Tridatu” ini sebagai klub sepak bola pertama di Asia Tenggara yang go public. Termasuk juga yang kedua di Asia setelah klub sepak bola dari Tiongkok.

“Saya apresiasi Bali United go public dan ini suatu kebanggaan untuk pecinta sepak bola di Bali dan Indonesia bahkan Asia,” kata politisi yang akrab disapa Demer itu saat ditemui di Denpasar, Rabu (1/5/2019).

Demer yang Anggota Fraksi Golkar DPR RI ini mengaku optimis pasca go public atau melantai di bursa saham nanti secara perlahan perkembangan bisnis maupun prestasi Bali United akan semakin maju.

“Saya yakin Bali United akan bisa berkembang terus, makin maju. Apalagi jajaran manajemen cukup solid dan profesional. Fans di Bali maupun Indonesia secara umum juga sangat cinta dengan klub ini,” kata Demer yang juga pecinta olahraga khususnya sepak bola ini.

Bali United Bisa Jadi Panutan Klub Lain

Politisi senior yang juga Plt. Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali ini menambahkan keberadaan klub Bali United yang makin profesional, bertabur bintang serta didukung juga dengan fasilitas stadion yang cukup baik tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta sepak bola tanah air bahkan mancanegara.

Hal ini dibuktikan setiap Bali United berlaga di kandang yakni di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, tribun penonton selalu dihiasi dengan wajah-wajah penonton dari mancanegara yang dengan antusias menyaksikan Bali United berlaga sambil mereka menikmati liburan di Bali.

“Ini membuktikan  Bali United sudah dapat perhatian dunia internasional. Ini sangat positif untuk industri sepak bola tanah air. Ada simbol punya prestasi dan ada panutan bagi klub lain yang mau IPO juga,” imbuh politisi yang sudah tiga periode sebagai Anggota DPR RI itu (periode 2004-2009, 2009-2014 dan 2014-2019).

Caleg Golkar terpilih untuk DPR RI dapil Bali pada Pileg 2019 ini menambahkan momentum Bali United go public harusnya juga direspon positif dan didukung pemerintah daerah (Pemda).

Salah satu dengan meningkatkan sarana prasarana atau fasilitas untuk pengembangan olahraga sepak bola di Bali. Misalnya dengan membangun stadion sepak bola bertaraf internasional.

“Pemerintah harus dukung  dengan infrastruktur stadion lalu fasilitas umum. Sebab ini yang sangat minim,” kritik politisi Golkar asal Desa Tajun, Buleleng itu.

Saat ditanya terkait Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) Bali United ini apakah pemerintah daerah misalnya melalui Perusahaan Daerah (Perusda) perlu ikut membeli saham klub ini, Demer menyarankan agar lebih diprioritaskan untuk pihak swasta atau investor perorangan yang bisa berasal dari kalangan fans Bali United maupun  masyarakat umum.

“Saya rasa ini penawaran yang bagus bagi investor institusi maupun investor perorangan seperti fans Bali United. Jadi kalau beli sahamnya kan ada rasa memiliki klub dan suara fans juga nanti akan lebih diperhitungkan,” tutup Demer.

IPO Bali United Rp155 hingga Rp175 per Lembar Saham

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (”Perseroan”), perusahaan yang memiliki dan mengelola klub sepakbola profesional Liga 1 Indonesia ”Bali United”, siap untuk melepas sebanyak-banyaknya 2 miliar Iembar saham atau 33, 33% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham (IPO).

Kisaran harga penawaran pada IPO ini antara Rp155 hingga Rp175 per saham. Rencana Perseroan tersebut juga menandai pertama kalinya sebuah klub sepak bola go public di Asia Tenggara.

Demikian terungkap dalam keterangan pers Bali United Go Publik di Bali United Cafe, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (26/4/2019).

Perseroan telah menunjuk PT Buana Capital Sekuritas (terafiliasi) dan PT Kresna Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam IPO ini.

Perseroan berencana untuk menggunakan sekitar 19,1% dari hasil IPO untuk belanja modal (capital expenditure), sekitar 20,4% untuk memperkuat struktur permodalan kepada Entitas Anak, dan 60,5% akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan.

Ajak Publik Bangga Miliki Bali United

Sehubungan dengan rencana go public tersebut CEO Bali United Yabes Tanuri mengakui tidak terasa sudah 4 tahun berlalu, dimana pihaknya bersama-sama merasakan banyaknya peristiwa di dunia sepak bola tanah air. Dari diberhentikannya liga sampai terjadinya Bali United Cup, kompetisi dan liga.

“Bersama-sama kita mengawal pertandingan, dan bersama-sama kita juga merasakan jatuh bangunnya Bali United. Kita semua sangat bangga dengan perkembangan Bali United sampai saat ini,” katanya.

“Selama ini kami selalu ditanyakan agar lebih transparan sehingga semuanya bisa menjadi lebih dekat. Oleh karena itu kami merencanakan Bali United untuk go public,” imbuhnya.

Dengan go public, maka semua bisa menjadi pemegang saham Bali United. “Kita bisa menjadi sebuah keluarga yang saling memiliki. Kita bangga mengawal, bangga bisa bersama, dan juga bangga bisa memiliki,” tandasnya. (wid)