Jokowi Yusuf Kallajokowi JK

Jakarta (Metrobali.com)-

Gerakan Papua Optimis mendeklarasikan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kala (Jokowi-JK) sebagai calon presiden dan wakil presiden mendatang di Arowi, Provinsi Papua Barat, Jumat (3/4) sore.

“Deklarasi diselenggarakan di Waransegi Beach, Arowi, di Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat,” kata deklarator Gerakan Papua Optimis, Jimmy Demianus Ijie di Manokwari ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat pagi.

Dia mengatakan, deklarasi akan dihadiri semua elemen masyarakat Papua Barat, termasuk kalangan muda, tokoh politik serta pimpinan adat dan suku di daerah itu. “Tanggal empat bulan empat pukul empat sore Waktu Indonesia Timur (WIT),” katanya.

Jimmy yang juga Caleg PDIP untuk DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Papua Barat optimistis partainya akan mampu mendulang suara terbanyak di provinsi yang dulu bernama Irian Jaya Barat (IJB) ini. “Kami optimistis akan mampu meraih suara terbanyak pada Pemilu 9 April mendatang,” kata dia.

Terlebih setelah ada penetapan dan pengumuman dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mengenai pencapresan Jokowi pada 14 Maret 2014. Elektabilitas PDIP diyakini naik.

Hal itu karena Jokowi merupakan sosok yang bisa diterima masyarakat di Provinsi Papua Barat. Masyarakat Papua Barat memahami Jokowi sebagai sosok yang sederhana dan tegas dengan tetap mengedepankan dialog.

“Sikap tegas dengan tetap mengedepankan dialog itu merupakan karakter yang didambakan masyarakat Papua Barat,” katanya.

Mengenai sosok Jusuf Kalla, Jimmy yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Papua Barat mengatakan, JK juga dikenal dengan sikap tegas dan selalu mengedepankan dialog. Karena itu, dia yakin Jokowi-JK akan mampu memimpin Indonesia ke arah lebih baik.

Jika dilihat dari segi representasi wilayah pun, kata Jimmy, Jokowi-JK menggambarkan keberagaman dalam kebhinekaan, yaitu Jawa-luar Jawa dan Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur. AN-MB

Gerakan Papua Optimis merupakan organisasi kemasyarakatan yang fokus pada persoalan sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan, kebudayaan, nasionalisme, kesetaraan, perdamaian, keberagaman dan toleransi dalam kehidupan kemasyarakatan. “Semua itu dengan menumbuhkan harapan untuk bangkit meraih kehidupan lebih baik,” katanya.

Gerakan Papua Optimis, kata Jimmy, mengajak setiap orang untuk tidak larut dalam masa lalu yang kelam. “Tapi mari bersama bangkit untuk menata hidup yang lebih baik. Sebab selalu ada harapan lebih baik lagi di Indonesia ini,” kata Jimmy yang juga deklarator pemekaran Provinsi Papua Barat.

Gerakan Papua Optimis pada 21 Maret 2014 mendeklarasikan pencapresan Jokowi di Kota Sorong sebagai tindaklanjut keputusan DPP PDIP pada 14 Maret.