Wakil Ketua DPRD Made Muliawan Arya
Sukses atau tidaknya seseorang, tidak ditentukan oleh lokasi sekolah atau karena bersekolah di sekolah ‘favorit’ atau unggulan, tapi kembali ke usaha masing-masing siswa dan prestasi yang diraihnya.
Sistem zonasi PPDB yang kenyataannya membuat banyak calon siswa berprestasi akademik namun tidak berhasil masuk sekolah yang dinilai ‘favorit’. Orang tua yang anaknya gagal masuk sekolah negeri diharapkan segera mencari sekolah alternatif lain dan terus memberi motivasi agar semangat belajar anak tidak turun.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Made Muliawan Arya, saat diminta komentar terkait polemik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini yang banyak menuai protes dan polemik.
“Sistem zonasi PPDB faktanya sudah berjalan sesuai peraturan menteri. Yang bisa dilakukan saat ini adalah para orang tua memotivasi anaknya agar semangat belajar tidak hilang atau turun karena gagal mendapat sekolah yang dianggapnya ‘favorit’ atau yang diinginkan. Orang tuanya jangan ikut galau dan patah semangat, karena itu nanti berdampak pada psikologis anak. Anak atau calon siswa harus terus diberi motivasi untuk tetap semangat belajarnya,” ujar pria yang akrab dipanggil De Gadjah.
Menurutnya, Sudah banyak bukti, anak yang sekolah di sekolah swasta atau sekolah lain yang dinilai biasa-biasa saja, kini malah hebat dan sukses secara karir maupun finansial. Jadi mari kita bersama-sama ikut memberi motivasi kepada anak-anak yang tidak berhasil masuk sekolah negeri atau yang dianggap ‘favorit’ supaya tetap semangat dan terus mengukir prestasi.
“Kebijakan PPDB yang diberlakukan efektif sejak tahun sebelumnya, memang terasa dampak psikologisnya di masyarakat harus tetap menjadi evaluasi untuk PPDB tahun depan. Namun, bila pelaksanaan PPDB ini dinilai tidak bagus dan menuai banyak masalah, maka dewan nantinya akan melakukan penolakan,” terangnya.
Pendapat yang sama disampaikan Kepala Sekolah SMA Dwijendra Denpasar,  I Made Oka Antara. Menurut Oka, sekolah negeri dan swasta pada intinya sama, karena jika memang pintar, seorang anak atau siswa bisa berprestasi di sekolah manapun ia berada.
‘Mindset negeri harus sekolah negeri’ ini harus mulai diubah, karena sekolah negeri atau swasta itu sebenarnya sama saja, tujuannya sama untuk mendidik anak bangsa, semua tergantung siswa dan orang tua yang ikut membimbing anaknya dalam proses belajar,” ujar Oka.
Oka meminta agar orang tua ikut memotivasi semangat belajar anak dan meluangkan waktu untuk membantu dan mengawasi anak saat belajar di rumah.
“Orang tua jangan terlalu sibuk bekerja, jangan hanya memanjakan anak dengan uang, luangkan waktu meski sejenak untuk menemani anak belajar di rumah, itu akan sangat bermanfaat bagi anak agar bisa berprestasi,” pungkasnya. (hd)