Foto: Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno Kota Denpasar I Made Muliawan Arya, S.E ,M.H., alias De Gadjah yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kota Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Isu-isu terkait adanya pihak-pihak yang ingin mengganti ideologi Pancasila dan merongrong keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) menjadi komoditas politik panas dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 17 April 2019 ini.

Untuk itu Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno Kota Denpasar I Made Muliawan Arya, S.E ,M.H., alias De Gadjah menegaskan bagi pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Pancasila dan NKRI sudah harga mati, dan tidak perlu diutak-atik lagi.

“Bagi Pak Prabowo, NKRI dan ideologi Pancasila harga mati. Tidak bisa ditawar-tawar lagi,” kata De Gadjah yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kota Denpasar, dalam keterangan pers di Denpasar, Rabu (10/4/2019).

De Gadjah yang juga Ketua Relawan Rumah Juang  Kota Denpasar ini menambahkan dalam setiap kedatangan ke Bali, Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra ini selalu berpesan kepada kader Gerindra Bali dan para pendukung Prabowo-Sandi agar selalu menjaga persatuan dan kesatuan.

“Beliau (Prabowo-red) selalu berpesan, dalam hajatan politik dan demokrasi boleh beda pilihan, berjuang all out tapi jangan kesampingkan persatuan kesatuan,” kata De Gadjah menirukan pesan perdamaian dan persatuan yang selalu didengungkan Prabowo.

Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar dari Partai Gerindra ini juga tidak habis pikir ketika ada serangan-serangan kepada Prabowo-Sandi yang diisukan tidak sejalan dengan Pancasila. “Pak Prabowo sangat Pancasilais. Kami ketawa kalau ada yang bilang Pancasila VS Khilafah,” kata De Gadjah .

Politisi muda yang juga caleg petahana Gerindra untuk DPRD Kota Denpasar dapil Denpasar Barat 2 nomor urut 1 lantas bercerita bagaimana para kader Gerindra digembleng untuk cinta Pancasila dan NKRI. Mereka juga didoktrin oleh Prabowo bahwa NKRI dan Pancasila harga mati.

“Saat pendidikan kader, kami digembleng dan didoktrin Pancasila, NKRI harga mati. Setiap ada kegiatan Gerindra, doa kami pasti dipimpin lima agama. Saya pernah dalam diklat pimpin doa secara Hindu,” ungkap De Gadjah.

Prabowo Sangat Cinta Bali

Di sisi lain Prabowo juga sangat mencintai budaya Bali. Ia sangat sayang dengan Bali walupun pada Pilpres 2014 pasangan Prabowo-Hatta kalah telak dengan hanya meraih suara minor yakni 28,58 persen di Pulau Dewata.

“Saat saya ikut dalam pengamanan Konfernas Gerindra di Sentul, saya dan rombongan kader Gerindra Bali diminta pakai pakaian pecalang oleh Pak Prabowo. Ini juga bentuk kecintaan beliau pada Bali dan budaya Bali,” kata De Gadjah.

Menjelang Pemilu Serentak yang tinggal beberapa hari ini, De Gadjah juga meminta kader maupun caleg Gerindra dan tim relawan serta pendukung Prabowo-Sandi agar tetap berjuang dengan santun, damai dan mengendepankan politik bergembira.

“Kami ajak pendukung 02 jaga persatuan dan kesatuan di Bali. Mari berjuang dengan politik bergembira dan santun,” tandas De Gadjah.

Pewarta : Widana Daud

Editor : Whraspati Radha