Foto: Bendahara DPD Partai Golkar Provinsi Bali Komang Takuaki Banuartha melakukan fogging secara swadaya di kampung halamannya di Banjar Sindu, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Minggu pagi (5/4/2020).

Gianyar (Metrobali.com)-

Virus Corona atau Covid-19 telah menjadi pandemi global dan menelan korban tak terkecuali di Bali. Semua pihak pun tampak sibuk mencegah dan dan berperang melawan Corona.

Namun selain virus Corona ada virus endemis lainnya yang patut diwaspadai saat musim hujan seperti saat ini bahkan sudah menyerang dan terus menimbulkan korban yaitu demam berdarah denque (DBD).

Penyakit DBD pun terus menyeruak dan makin mengancam di tengah mewabahnya virus Corona. Di Bali sendiri khususnya Gianyar angka kasus DBD pun cukup tinggi.

Dari data yang dimiliki Rumah Sakit Umum (RSUD) Gianyar, sampai dengan pertengahan bulan Maret 2020 telah tercatat sebanyak 275 kasus postif DBD yang dirawat di RSUD Sanjiwani Gianyar.

Prihatin atas kondisi tersebut, tokoh masyarakat Bali asal Gianyar Komang Takuaki Banuartha yang juga  Bendahara DPD Partai Golkar Provinsi Bali ini melakukan fogging atau pengasapan secara swadaya atau mandiri.

Fogging mencegah DBD ini dilakukan di kampung halamannya di Banjar Sindu, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Minggu pagi (5/4/2020).

Pria yang juga Ketua HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Peduli Provinsi Bali ini turun ke kampung halaman untuk melakukan fogging di wilayah banjarnya guna memastikan masyarakat setempat terhindar dari terjangkit DBD akibat Nyamuk Aedes Aegypti.

“Perlu diketahui situasi sekarang kita juga perlu waspada akan demam berdarah atau DBD. Kita jangan hanya terlalu sibuk dan fokus mencegah virus Corona tapi sampai lupa dan terlena dengan ancaman DBD yang juga tak kalah berbahaya dan bisa mematikan,” kata Komang Takuaki Banuartha.

Selain melakukan fogging, pria yang akrab disapa disapa Mang Banu ini yang juga merupakan Bendahara Satgas Covid-19 DPD Partai Golkar Provinsi Bali ini sekaligus menyerahkan bantuan berupa cairran desinfektandan hand sanitizer kepada warga untuk pencegahan virus Corona.

Ia juga memberikan edukasi kepada warga bagaimana mencegah virus Corona dan juga DBD. Sebab dua hal ini menjadi ancaman nyata di depan mata yang dihadapi masyarakat.

“Kesadaran dan perhatian kita mencegah virus Corona dan DBD harus ditingkatkan agar angka kasus positif Corona maupun DBD bisa ditekan,” kata imbuh Komang Takuaki Banuartha yang juga Ketua Jenggala Center Provinsi Bali ini.

Pria yang juga Ketua Dewan Pengawas Tata Krama (Depeta) DPD Asita Bali ini pun terus menggugah peran aktif masyarakat berbasis banjar maupun desa adat untuk memproteksi diri dan melindungi warga serta wilayahnya dari ancaman virus Corona dan DBD ini.

Diharapkan pula kader-kader jumantik di masing-masing desa di seluruh Gianyar dapat terbentuk dan berperan aktif memberantas perkembangan sarang nyamuk sehingga angka kasus DDB dapat ditekan.

“Kita tentu prihatin kasus DBB di Gianyar melonjak tajam. Perlu peran serta kita semua agar tidak lagi ada korban,” tutup Komang Takuaki Banuartha yang juga Ketua PDK Kosgoro 1957 Provinsi Bali ini.

Seperti diketahui Gianyar menjadi salah satu daerah dengan kasus DBD tertinggi. Berdasarkan data Rumah Sakit Umum (RSUD) Gianyar, sampai dengan pertengahan bulan Maret 2020 telah tercatat sebanyak 275 kasus postif DBD yang dirawat di RSUD Sanjiwani Gianyar.

Dari bulan Januari 2020 tercatat 76 kasus DBD, dilanjutkan bukan Februari tercatat sebanyak 108 kasus DBD, serta pertengahan bulan Maret sebanyak 91 kasus DBD, dimana angka ini dikatakan melonjak sebanyak 10 kali lipat dari kasus DBD pada tahun 2019. (dan)