Jembrana (Metrobali.com)-
Demam berdarah (DB) di Kabupaten Jembrana menelan korban. Dua anak yakni M Nazar Romadon (11) dari Desa Baluk dan R Rahman (9) dari Desa Kaliakah, Kecamatan Negara meninggal dunia.
Kedua anak tersebut dari informasi meninggal dunia di RS Sanglah, Denpasar, Selasa (10/3). Sebelumnya keduanya sempat dirawat di Puskesmas Satu Negara kemudian dirujuk ke RSU Negara dan selanjutnya dirujuk ke RS Sanglah, Denpasar.
Terkait meninggalnya kedua bocah tersebut Plt Kadis sekaligus Sekdis Kesehatan Jembrana Putu Suekantara, Rabu (11/3), membenarkan kedua anak tersebut meninggal dunia karena demam berdarah dengue (DBD).
“Dari hasil penelusuran, baik dari dokter puskesmas, rumah sakit umum Negara dan rumah sakit Sanglah memang benar disebabkan DBD great 3 sampai 4” jelas Suekantara didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Gusti Putu Arisantha.
Pihaknya imbuh Arisantha, juga akan melakukan penelusuran lebih jauh karena dari catatan di Dinas Kesehatan, Desa Baluk merupakan daerah bebas DBD.
Bahkan selama ini lanjutnya, tidak ada warga di desa tersebut (Baluk) yang tercatat mengalami sakit khususnya panas akibat gejala demam berdarah (DB).
“Sampai hari ini disekitar rumah korban di Baluk tidak ada laporan kalau ada yang infeksi dengue. Ini yang akan kami selidiki. Apakah yang bersangkutan terkena di rumah, di luar rumah atau di luar desa. Tapi bagaimanapun kami turut berduka cita atas meminggalnya kedua adik ini” ujarnya.
Dengan kejadian tersebut pihaknya mengajak masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarag nyamuk ( PSN) di mulai dari tempat tinggal dan lingkungan masing-masing.
Caranya lanjutnya, dengan 3 M yakni menguras bak penampungan air, menutup bak penampungan air dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Selain itu juga menambah dengan memberikan bubuk abate pada tempat genangan air guna mencegah perkembangbiakan jentik nyamuk menyebab demam berdarah. (Komang Tole)