Denpasar, (Metrobali.com)

Dukungan moril pada Zainal Tayeb terus mengalir. Pada sidang lanjutan Kamis (14/10) Kepala Lingkungan Banjar Pelasa, Nyoman Punia bersama perwakilan warga Kuta mendatangi PN Denpasar. Turut mendampingi Punia, beberapa pengurus KKSS Cabang Denpasar dan Badung. Nyoman Punia pada wartawan mengaku sudah lama mengenal sosok Zainal Tayeb. Perantauan dari Sulsel itu sudah dikenal sejak puluhan tahun lalu. Apalagai, Punia menjabat sebagai Kepala Lingkungan Banjar Pelasa, yang tentu saja banyak mengenal warganya termasuk keluarga Zainal Tayeb.

Dimata Punia, Zainal merupakan sosok yang gigih dalam bekerja. Di lingkungan masyarakat, Zainal dikenal akrab dan bisa membaur dengan baik. “Bermasyarakatnya bagus sebagai satu contoh tentang bagaimana orang bekerja di perantauan sampai menjadi sukses,” ungkap Punia.
Warga Pelasa atau Kuta imbuh Punia, melihat Zinal sangat ringan tangan. Dia selalu terlibat aktif dalam kegiatan warga masyarakat. Bahkan, sejak tinggal di Banjar Pelasa, kontribusi dari pemilik sasana tinju Mirah Boxing Camp itu tidak diragukan lagi. “Salah satu contoh kecil, setiap ada kegiatan di banjar selalu hadir, misalnya kerja bakti,” kata dia.

Terkait proses hukum, Punia mengaku menyerahkan pada penegak hukum. Ia datang ke persidangan untuk memberikan dukungan moril kepada warganya. “Kita menghormati proses hukum ya. Bagaimanapun juga kita sebagai warga negara yang kita hormati, kami sebagai kepala lingkungan dalam hal ini memiliki kewajiban untuk memberikan dukungan moral,” kata dia.
Seandainya nanti Zaenal dinyatakan tak bersalah, Punia berharap nama baiknya dipulihkan. “Tentu kami harapkan nama baik bisa kembali seperti semula, semua didudukkan secara proporsional,”harapnya.

Keterangan senada disampaikan I Nengah Wika, warga Kuta lainnya yang mengaku mengenal Zainal sejak beberapa tahun lalu. Hubungannya kian akrab lantaran kerap bersama dalam suatu kegiatan. “Pak Zainal orangnya dermawan, sering berpartisipasi termasuk pembangunan di banjar. Kalau ada masyarakat membutuhkan bantuan, pasti dibantu,”kata Wika. Terkait perkara yang dihadapi Zainal, Nengah Wika mengaku terkejut. Masyarakat Kuta pun katanya terkejut pula.”Harapan kami semoga Pak Zainal segera bebas dari jeratan hukum,”harap Wika.

I Putu Gede Cahyadi warga Banjar Pelasa yang turut hadir ke sidang juga menyampaikan pernyataan senada. “Warga Pelasa selama ini melihat Pak Haji Zainal sering membantu masyarakat baik sosial atau atau kegiatan lain bersifat memajukan lingkungan,”beber Cahyadi.

Sementara itu, Feros Ali mewakili keluarga besar Zainal Tayeb kembali memohon penangguhan tahanan. Sebab beberapa hari terakhir kondisi kesehatan Zainal Tayeb terus menurun. Penyakit diabetes yang dideritanya sejak 17 tahun lalu kembali kambuh. Pihak keluarga kawatir bila tidak mendapat penanganan medis secara baik, akan menimbulkan efek lebih berat. “Gula darahnya naik beberapa hari lalu, kami mohon dikabulkan penangguhannya, kami jamin tidak akan melarikan diri dan koperatif mengikuti proses hukum,”kata Feros (RED-MB)