Jembrana (Metrobali.com)-

Tidak menemukan jalan keluar di banjar dan di desa, sejumlah tokoh masyarakat dan warga Banjar Munduk, Desa Pohsanten, Mendoyo, Jumat (23/8) mendatangi Kantor Camat Mendoyo. Mereka meminta agar proses pemilihan anggota BPD di banjar itu ditunda. Sebab warga menilai proses pemilihan tidak sesuai dengan Perda nomor 23/2006.

Kedatangan mereka diterima Camat Mendoyo, I Komang Agus Dinata dan Kapolsek Mendoyo, Kompol IB Sudarsana. Sementara menjaga hal yang tidak diinginkan diluar nampak berjaga-jaga puluhan aparat Polsek Mendoyo. Juga nampak hadir Wakapolsek Mendoyo, AKP  Nengah Mandi.

I Ketut Denok, Ketua BMB (Badan Musyawarah Banjar) Banjar Munduk dalam pertemuan itu meminta agar pemilihan ditunda, sebab banyak ditemukan keganjilan dan dilakukan semena-mena dengan penunjukan langsung. “Ini aspirasi mayarakat. Mereka minta agar pemilihan ini dihentikan, sebab tidak memenuhi asas demokrasi dan sudah menyalahi Perda 23/2006. Apalagi juga akan ada pemilihan kepala dusun” ujar Denok.

Hal yang sama juga disampaikan tokoh masyarakat Banjar Munduk, I Gede Yudha dan dan I Gusti Ketut Dindia, salah seorang panitia pemilihan. Menurutnya kondisi di Banjar Munduk berbeda dengan banjar-banjar lainnya. Jika tidak dihentikan mereka khawatir akan terulang pada pemilihan-pemilihan lainnya.

“Ini demokrasi apa premanisme. Kami tidak ingin kondisi yang sudah kondusif dan aman, menjadi kacau. Kami selaku penglingsir di banjar jelas tidak ingin memperkeruh suasana, namun alangkah bijaksana kalau ini dijalankan sesuai dengan aturan” imbuh Wayan Riata, warga lainnya.

Ketua BPD Pohsanten, Agung Joyo seusai membeberkan kronologis pemilihan anggota yang dinilai penuh intervensi, juga meminta agar pemilihan tersebut dipending.

Sementara itu, Camat Mendoyo, I Komang Agus Dinata mengatakan kalau pihaknya tidak bisa memutuskan untuk menunda. Namun, pihaknya memberikan solusi, bersama perwakilan untuk mengkonsultasikannya ke Kantor PMD Pemkab Jembrana.

Sementara itu, Kapolsek Mendoyo, IB Sudarsana mengatakan untuk mengantisipasi kamtibmas pihaknya telah mengerahkan personilnya di kantor desa dan camat. “Kami berharap permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik tanpa menimbulkan masalah baru” ujarnya. MT-MB