fgd

Denpasar (Metrobali.com) –

Lingkar Studi Mahasiswa Bali menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Aula Sekolah Tinggi Akuntansi Indonesia (STAI) Bali pada, Rabu (25/3).

Dewa Sri Wigunawati S.Sos,. M.Si yang hadir sebagai partner diskusi angkat bicara dan memberikan penjelasan bahwa persoalan yang membelenggu bangsa Indonesia dimana saat ini bukan terletak pada pancasila, tetapi realitas kehidupan berbangsa saat ini tidak memahami secara substantif dan menyadari secara kritis nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

Praktek kehidupan berbangsa dan bernegara mengalami kemorosatan hampir di segala sendi-sendi kehidupan. Pancasila mulai dianggap tabu oleh generasi muda yang terbius oleh pesona zaman.

Diskusi sempat ‘memanas’ saat salah satu peserta menanyakan masih sakti kah pancasila sebagai pedoman negara Indonesia bercermin pada kemerosotan yang terjadi disetiap sektor di Indonesia.

Sri Wigunawati menegaskan, pancasila meruapakan harga mati yang menjadi keharusan moril segenap elemen masyarakat Indonesia untuk mempertahankannya dan mengaktualisasikan nilai-nilai pancasila.

“Pancasila itu harga mati, karena cuma pancasila yg dapat mempersatukan ratusan suku bangsa yang tersebar antara sabang hingga merauke, bayangin betapa besarnya peluang konflik antar suku bangsa yg bisa terjadi di negara ini, namun pancasila dapat menyatukan kita hungga saat ini” jelasnya di Denpasar,  Rabu (25/3).

FGD yang mengambil tema ‘Aplikasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Membentuk Karakter Sosial Masyarakat Indonesia’ menghasilkan beberapa kesepakatan yakni : setiap warga indonesia harus senantiasa manjadikan pancasila sebagai pedoman dalam hal apapun di negara ini.

Selain itu, untuk mencapai nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, semua pihak di negara ini harus saling bersatu memajukan bangsa untuk mewujudkan negara Indonesia menjadi negara maju di masa depan.SIA-MB