pembekalan banser

Jakarta (Metrobali.com)-

 Banser Harus Waspada, Anggota Banser NU, harus paham dan waspada mengenai Proxy War. Proxy War adalah perang masa kini, dimana salah satu pihak menggunakan pihak ketiga atau komponen lainnya, yang berperang melalui aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan aspek lainnya. “Seiring perkembangan teknologi, karakteristik perang mengalami pergeseran. Perang tidak lagi banyak dilakukan secara fisik. Salah satu bentuk perang yang sedang dan masih akan terus berlangsung adalah perang proxy,” ujar Komandan Kodim 0506/Tangerang, Letkol Inf Irhamni Zainal saat memberikan pembekalan pada acara Diklatsar Banser Kabupaten Tangerang di Markas Kodim 0506/Tangerang, Senin, (01/06).

Dandim 0506/Tgr  mengatakan Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar. Selain iklimnya yang yang baik untuk bercocok tanam sepanjang tahun, Indonesia juga kaya akan sumur-sumur minyak, gas, dan simpanan batubara.
“Indonesia merupakan sumber energi, sumber pangan, dan sumber air bersih yang akan menjadi incaran kepentingan nasional negara-negara asing di masa depan,” ucapnya. Untuk itu Dandim, mengingatkan anggota Banser NU, tentang pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai gerakan dan ideologi yang berkembang dimasyarakat.

”Kelompok-kelompok tersebut seringkali muncul dan bermetaforfosis dalam berbagai bentuk organisasi. Masyarakat yang mengusung misi-misi tertentu yang cenderung mengancam keutuhan dan kedaulatan bangsa,” tandasnya.
Ketua GP Ansor Kabupaten Tangerang Khoirun Huda, mengatakan, saat ini banyak kelompok yang mencoba menggugat dan merongrong Pancasila dan berupaya menggantikanya dengan ideologi yang lain. Untuk itu Banser dan Ansor  sebagai bagian anak bangsa mempunyai tugas untuk terus mempertahankanya falsafah dan ideologi dasar negara sebagai warisan para pendiri bangsa tersebut.

“Lewat Diklasar ini bisa menyiapkan kader-kader muda NU untuk menjadi benteng ulama dan bangsa,” harapnya. Sementara itu Ketua GP Ansor Banten H. Ahmad Imron, menambahkan bagi Banser menjaga NKRI itu sama pentingnya menjaga Islam. Bahkan pada satu titik menjaga NKRI itu bisa jadi lebih penting. Karena menurutnya kemanan negara itu menjadi prasyarat untuk keamanan beragama. “Orang akan kesulitan menjalankan ibadah ketika negara dalam keadaan perang,”tegas Imron. RED-MB