Benny Siswanto 1

Denpasar (Metrobali.com)-

Masyarakat Bali lebih senang menaruh dananya di perbankan dalam bentuk deposito (tabungan berjangka) karena suku bunga tinggi yakni rata-rata 7,73 persen selama triwulan III-2014 lebih tinggi dari triwulan sebelumnya hanya 7,39 persen.

“Tinggi suku bunga tersebut pada perbankan di Bali menyebabkan dana masyarakat yang terhimpun dalam bentuk deposito mencapai Rp23,5 miliar,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III, Bali dan Nusa Tenggara, Benny Siswanto di Denpasar, Rabu (10/12).

Dalam laporan statistik ekonomi keuangan daerah Provinsi Bali disebutkan bahwa, deposito yang terhimpun tersebut mengalami pertumbuhan hingga 30,41 persen, meningkat keras jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya hanya tumbuh 27,93 persen.

Besarnya pertumbuhan deposito tersebut berpengaruh terhadap dana masyarakat yang dihimpun perbankan di Bali bertambah banyak, baik berupa rupiah maupun valuta asing sehingga secara kumulatif sampai kuartal III-2014 sudah mencapai Rp70, 536 triliun.

Ia menyebutkan dana masyarakat yang terhimpun tersebut, selain berbentuk deposito juga berupa giro Rp14.110 miliar atau tumbuh hanya 5,46 persen (yoy), pertumbuhannya berkurang jika dibandingkan periode II-2014 mencapai 14,82 persen.

Sementara jumlah tabungan yang dihimpun perbankan di daerah ini hingga triwulan III-2014 mencapai Rp32.895 miliar atau tumbuh hanya 6,68 persen, atau berkurang jika dibandingkan periode yang sama sebelumnya mencapai 7, 41 persen (yoy).

Sementara kredit perbankan yang disalurkan di daerah ini dalam rangka memperlancar pertumbuhan perekonomian daerah ini hingga triwulan III-2014 mencapai Rp55.088 miliar, jauh lebih rendah dari dana masyarakat yang dihimpun perbankan di daerah ini.

Ini artinya ada surplus dana masyarakat yang mengendap pada perbankan di Bali sebesar Rp15,5 triliun yang bisa diberikan kepada pengusaha setempat maupun di daerah lainnya di Indonesia dalam memajukan ekonomi rakyat. AN-MB