Buleleng, (Metrobali.com)-

Kebijakan prajuru Banjar Adat Banjar Jawa, Kelurahan Banjar Jawa, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Bali yang merupakan jajaran Desa Adat Buleleng patut diapresiasi atas kepeduliannya terhadap para kramanya yang terdampak Covid-19.

Malaham dalam hal memberikan bantuan kepada para kramanya ini, tidaklah tebang pilih. Dalam artian, semua krama terdampak Covid-19 diberikan bantuan sembako, kecuali PNS, TNI’/Polri tidak diberikan bantuan sembako.
Kelian Banjar Adat Banjar Jawa Budi Utama didampingi Lurah Banjar Jawa Putu Wiriasa usai membagikan bantuan sembako kepada para krama di Balai Banjar Adat Banjar Jawa, Minggu (10/5/2020) kepada metrobali.com mengungkapkan untuk bakti sosial terkait dengan covid-19, pihaknya membagikan bantuan sembako yang diberikan dari para pengusaha dan juga dari para donatur krama banjar adat Banjar Jawa sendiri. Selain itupula mendapat bantuan dari Desa Adat Buleleng.”Bantuan berupa sembako beras 5 kg, minyak 1 botol dan supermie 10 bungkus, sudah kami distribusikan yang jumlahnya 219 paket ke masing-masing krama. Intinya dari paket-paket tersebut kami bagikan kepada seluruh krama yang tidak mendapatkan BLT dan PKH yang sudah tercatat di kelurahan.” ujarnya menegaskan.”Kami di banjar adat banjar jawa dengan pihak kelurahan dan para kepala lingkungan sudah mengkoordinasikan data-data tersebut. Jadi, untuk sumbangan sembako yang ada di banjar adat banjar jawa itu sudah kita penuhi sesuai dengan apa yang kita harapkan.” jelasnya.
Diungkapkan bahwa pihaknya di Banjar Adat, menerima uang tunai sebesar RP.15.900.000 yang sumbangannya dari krama Dadia Pande Dauh Margi,”Sumbangan ini, kami jadikan paket sembako sebanyak 200 paket. Sedangkan bantuan dari desa adat kita mendapatkan 19 paket. Sedangkan sisanya dari para pengusaha diberikan kepada para pecalang, hansip, prajuru yang ada di Banjar Adat Banjar Jawa.” tandas Budi Utama.
Sementara itu, Lurah Banjar Jawa Putu Wiriasa menjelaskan bahwa untuk di Kelurahan Banjar Jawa pernah memiliki 2 orang warga yang positive terkena virus dan sempat dirawat di Rumah Sakit Girimas.”Memang dari rapidnya positif, setelah di tes selanjutnya dua-duanya negatif. Sekarang yang bersangkutan sudah di rumah. kemudian di isolasi selama 14 hari. Sedangkan untuk keluarganya itu, dari Dinas Kesehatan sudah selalu mengadakan pemantauan dan juga sudah di tes rapid kemudian semuanya negatif.” pungkasnya.
Secara terpisah, salah satu tokoh masyarakat Banjar Adat Banjar Jawa Made Sudiarta yang akrab disapa Dek Tamu mengaku sangat mengapresiasi kepedulian Desa Adat Buleleng dan juga Banjar Adat Banjar Jawa terhadap keberadaan warga yang terdampak Covid-19. Dan berharap bantuan tersebut bisa bermanfaat. “Saya berharap, dari pihak Pemkab Buleleng juga memberikan bantuan sembako kepada warga masyarakat lainnya yang terdampak covid-19. Mengingat di kabupaten lain, sudah memberikan bantuan kepada warganya.” ujarnya singkat. GS