Foto: Bendahara DPW Partai NasDem Provinsi Bali IGN Bagus Eka Subagiartha alias “Gus Dolar” akan memerankan sosok pelawak Bali Dolar dalam kampanye Pileg Partai NasDem Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Masih ingat dengan Dolar, sosok pelawak drama gong Bali? Joke-joke segar dan celetukan spontan Dolar yang mengocok perut memang tidak pernah lekang oleh waktu. Kenangan publik masih begitu segar terhadap sosok yang senantiasa tampil bersama rekannya Petruk tersebut.

Dalam perhelatan Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 ini sosok “Dolar reborn” akan tampil di panggung politik dengan maju sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg). “Dolar” maju nyaleg DPRD Bali dari daerah pemilihan (dapil) Jembrana lewat partai NasDem. Bahkan “Dolar” bersama Petruk tergabung dalam iring-iringan pengurus DPW Partai NasDem Bali saat mendaftarkan bacaleg DPRD Bali ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali, Senin (16/7/2018).

Namun sosok “Dolar” ini bukanlah pelawak Bali Dolar yang memiliki nama lengkap I Wayan Tarma yang telah meninggal dunia Juli 2016 lalu. Melainkan merupakan sosok Dolar yang coba diangkat kembali, “dihidupkan alias reborn” dan diperankan oleh Bendahara DPW Partai NasDem Provinsi Bali IGN Bagus Eka Subagiartha. Politisi yang akrab disapa Gus Eka memang maju nyaleg DPRD Bali dari dapil Jembrana. Secara fisik, wajah dan postur tubuh Gus Eka juga  mirip dengan Dolar sehingga dirasakan cukup pas.

Sosok “Dolar” yang diperankan Gus Eka alias Gus Dolar ini pertama kali akan ditampilkan dalam prosesi pendaftaran bacaleg DPRD Bali Partai NasDem ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali, Senin (16/7/2018) siang ini. Bersama rekannya Petruk, “Dolar” tampil di mobil panggung hiburan NasDem Bali dan akan  menjadi tontonan tersendiri bagi masyarakat.

Menurut Ketua DPW Partai NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa pihaknya sengaja mencoba menghidupkan kembali sosok Dolar yang diperankan Gus Eka alias Gus Dolar. Hal itu sebagai bentuk apresiasi kepada tokoh seniman Bali yang telah mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan seni budaya drama gong Bali.

Upaya ini juga sebagai semacam gerakan moral unik mengajak dan menggugah kesadaran  pemerintah agar lebih memerhatikan nasib seniman Bali. Sebab selama ini mereka kerap diabaikan. Namanya harum saat mereka tenar dan masih aktif manggung atau berkarya. Tapi seolah-olah terlupakan dan ditinggal ketika menginjak masa tua, sakit atau mengalami kesulitan ekonomi.

“Sosok Dolar ini juga akan jadi brand ambassador NasDem Bali selama Pileg  dipaketkan dengan Petruk yang asli untuk mengkampanyekan Partai NasDem Bali. Lalu akan dilanjutkan dengan program nyata misalnya penggalangan dana untuk membantu keluarga Dolar yang asli dan juga seniman lainnya,” imbuh Gus Oka.

Sementara itu Bendahara DPW Partai NasDem Provinsi Bali IGN Bagus Eka Subagiartha yang memerankan sosok Dolar mengatakan gagasan diangkatnya sosok pelawak drama gong Bali ini juga sebagai bentuk ekspresi politik bergembira. “Kami ingin partai politik tidak selalu identik dengan tegang dan situasi panas. Maka Nasdem mewujudkan ekspresi politik bergembira dengan kembali mengangkat sosok Dolar yang terkenal dengan banyolan khasnya bersama Petruk,” kata Gus Eka yang kini dipanggil Gus Dolar.

Ia mengakui memerankan sosok seniman besar sekelas Dolar memang berat. Namun hal itu dilakukan sebagai bagian misi mulia mengenang dan mengapresiasi seniman Bali itu. Termasuk pula sebagai cara kreatif dan inovatif serta sederhana untuk lebih mendekatkan Partai NasDem ke tengah masyarakat dengan pendekatan seni budaya.

“Walau berat, penugasan ini realistis dan rasional. Jadi saya terima senang hati dan juga untuk menghargai para budayawan dan seniman,” katanya.

Agar bisa menghidupkan dan memerankan sosok Dolar menyerupai aslinya, Gus Dolar mengaku belajar melawak khususnya mengenai joke-joke khas Dolar.  “Saya sendiri bukan seniman dan bukan pelawak. Jadi saya akan belajar ngelawak agar bisa komentar mirip Dolar,” tandasnya.

Pewarta : Widana Daud