Kapal Pancar Indah nyaris tenggelam di Selat Bali

Jembrana (Metrobali.com)-

Cuaca buruk diperairan Selat Bali (Jawa-Bali), Rabu (2/7) mengakibatkan dua buah kapal mengalami musibah. Satu kapal nyaris tenggelam yakni kapal landing craft Tank (LCT) Pancar Indah lantaran separuh badan kapal sudah tenggelam dan kapal kandas yaitu kapal LCT Trans Jawa IX. Dikabarkan kedua kapal tersebut tergabung dalam satu managemen PT Palayaran Makmur. Beruntung, musibah tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Dari informasi, kapal Pancar Indah yang dinahkodai Rendra Budi Wijaya itu berangkat dari Ketapang, Banyuwangi Rabu (2/7) sekitar pukul 22.00 WIB. Kapal tersebut memuat 15 kendaraan truk dengan sekitar 40 orang penumpang termasuk ABK dan 1 orang pedagang kantin.

Saat hendak bersandar di dermaga Gilimanuk sekitar pukul 23.30 WITA, kapal yang sudah dalam kondisi miring itu tiba-tiba kemasukan air laut, akibatnya separuh badan kapal menjadi tenggelam.

Kejadian itu diduga adanya kebocoran pada kapal. Sementara informasi lain ada yang mengatakan karena penempatan kendaraan (parkir) di dalam kapal yang kurang baik, sehingga kapal menjadi tidak stabil dan miring.

Sementara, kapal LCT yang dinahkodai Umar berangkat dari Palabuhan Ketapang, Banyuwangi Rabu (2/7) sekitar pukul 17.50 WIB. Kapal yang menuju pelanuhan Gilimanuk itu memuat 20 kendaraan truk dan sekitar 50 orang penumpang termasuk Anak Buah Kapal (ABK).

Sekitar pukul 19.07 WITA, saat kapal hendak bersandar di dermaga LCM pelabuhan Gilimanuk, tiba-tiba terseret arus kuat dan kandas pada perairan dangkal sekitar 500 meter kearah utara dermaga. Kapal tersebut dapat dievakuasi setelah air laut diperairan Selat Bali mulai pasang.

Manajer Oprasional ASDP Gilimanuk Wahyudi Susianto saat dikonfirmasi Kamis (3/7) mengatakan dari hasil pemeriksaan tim investigasi dari Syahbandar, kendaraan yang ada didalam kapal Pancar Indah itu masih bisa diselamatkan, namun dengan peralatan khusus. Dan pihaknya sudah melakukan koordinasi untuk melakukan evakuasi itu.

Terkait apa penyebabnya, Wahyudi mengaku belum mengetahui apa penyebab musibah tersebut. Pasalnya tim investigasi masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan intensif .

Sementara, terkait adanya kapal kandas, Wahyudi membenarkannya. Menurutnya kapal yang kandas tersebut sudah dievakuasi dan kini sudah kembali ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi untuk diperiksa. MT-MB