Lion Air Group berkomitmen dalam memenuhi serta menjalankan seluruh aturan yang telah ditetapkan, demi menjaga keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan.

Gorontalo (Metrobali.com)-

Batik Air menyampaikan informasi tentang penerbangan ID 6242 rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng (CGK) menuju Bandar Udara Djalaluddin, Gorontalo (GTO) dengan jadwal kedatangan seharusnya pukul 06.00 WITA tidak dapat mendarat dikarenakan cuaca buruk dan kabut tebal, dengan jarak pandang 2 km yang tidak memenuhi persyaratan operasional penerbangan. Pesawat sempat mencoba dua kali landing. Untuk alasan keselamatan, pilot memutuskan untuk terbang kembali (go round).

Hal itu dikatakan  Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Jumat (20/4) melalui siaran persnya kepada Metrobali.com.

Pesawat berputar-putar (holding) hingga 60 menit. Batik Air berkoordinasi dengan pengelola bandar udara setempat, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan AirNav sebagai pengatur lalu lintas udara, akhirnya pukul 07.00 WITA diputuskan untuk pengalihan pendaratan (divert) ke Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado (MDC).

Dikatakan, pesawat Airbus A320 dengan registrasi PK-LUZ, pimpinan penerbangan Capt. Endang Rukmana membawa tujuh awak pesawat dan 132 penumpang, telah mendarat dengan selamat di Manado pukul 08.35 WITA. Sesuai permintaan dari penumpang, satu orang memutuskan tidak melanjutkan penerbangan ke Gorontalo. Batik Air telah memberikan penanganan bagasi dan barang bawaan terbaik kepada pelanggan tersebut.

Setelah mendapatkan informasi tentang cuaca membaik dan bandar udara dinyatakan aman untuk proses penerbangan, Batik Air menerbangkan kembali dengan jadwal terbaru nomor ID 6242D yang berangkat dari Manado pukul 10.00 WITA dan tiba di Gorontalo pukul 10.35 WITA.

Batik Air telah menginformasikan kepada pelanggan dan memberikan informasi terbaru pada penerbangan ini. Kepada pelanggan yang terganggu perjalananannya di Gorontalo, Batik Air memberikan kompensasi makanan ringan dan minuman (snack box).

Operasional penerbangan Batik Air dari Gorontalo berjalan normal kembali. Batik Air nomor ID6243 telah mengundara pukul 11.40 WITA dengan membawa tujuh kru dan 137 penumpang dari Gorontalo, pesawat tiba di Cengkareng pukul 13.17 WIB.

Dari kejadian tersebut, Cengkareng menuju Gorontalo mengalami keterlambatan panjang 265 menit. Kemudian berpotensi menyebabkan delaypada rute Cengkareng ke Bandar Udara Internasional Patimura, Ambon, Maluku (AMQ).

Dampak cuaca buruk juga mengakibatkan Wings Air nomor IW 1167 dari Manado tujuan Gorontalo  yang menurut jadwal mendarat pukul 07.30 WITA, namun go round dan melakukan holding 73 menit. Pesawat akhirnya landing dengan selamat pada 08.43. Penerbangan ini menggunakan jenis ATR 72-600 registrasi PK-WGK membawa dua pilot, dua awak kabin dan 56 penumpang.

Kejadian ini menimbulkan keterlambatan 102 menit. Rute berikutnya yang terganggu yaitu penerbangan bernomor IW 1192 yang dijadwalkan lepas landas pukul 07.10 WITA dari Gorontalo menuju Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah (PLW).

Wings Air telah menerbangkan IW 1192 pada pukul 08.55 mengangkut 38 penumpang. Pesawat mendarat di Palu pukul 10.10 WITA. Jaringan selanjutnya yang terdampak yaitu Palu tujuan Bandar Udara Sultan Bantilan, Toli-Toli, Sulawesi Tengah (TLI).

Cuaca buruk juga terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara. Wings Air nomor IW 1335 dari Bandar Udara Matahora, Pulau Wangi-wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara (WNI) tidak bisa mendarat di Bandar Udara Haluoleo, Kendari (KDI).

Pesawat ATR 72-600 beregistrasi PK-WHJ membawa 57 penumpang, dua pilot dan dua cabin crew bisa mendarat dengan selamat pukul 07.57 WITA dari jadwal semula pukul 06.55 WITA. Kejadian ini mengakibatkan keterlambatan 60 menit untuk rute Kendari menuju  Bandar Udara Betoambari, Baubau, Sulawesi Tenggara (BUW), Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (UPG) dan Bandar Udara Lagaligo, Palopo, Sulawesi Selatan (LLO).

Wings Air memberangkatkan nomor IW 1319 dari Kendari pukul 08.15 WITA membawa 57 penumpang, dan telah tiba di Baubau pada 08.50 WITA.

Kondisi ini merupakan force majeure, kejadian atau keadaan yang terjadi diluar kemampuan sumber daya manusia dan perusahaan. Batik Air dan Wings Air akan meminimalisir dampak yang timbul dari kondisi ini untuk rute-rute berikutnya.

Keselamatan, keamanan serta kenyamanan penumpang dan kru pesawat merupakan prioritas utama. Lion Air Group berhasil menyelesaikan audit internasional mengenai keselamatan penerbangan, sehingga layak disejajarkan dengan airlines kelas dunia. Audit IOSA dirancang untuk menilai manajemen operasional serta sistem kontrol maskapai. Lion Air Group telah mengantongi sertifikat IATA Operational Safety Audit (IOSA).

Lion Air Group menyatakan, patuh dan menjalankan kebijakan bandar udara, pemerintah selaku regulator dan standar prosedur operasi (SOP) Grup Lion Air serta ketentuan internasional dalam menjalankan seluruh jaringan operasional.

Melalui kesempatan ini, Lion Air Group menghimbau kepada media, pelanggan dan masyarakat, untuk mengetahui perkembangan berikutnya hanya mengacu pada informasi yang diberikan secara resmi oleh Batik Air dan Wings Air.

Editor : Nyoman Sutiawan