Bangli (Matrobali.com)-

Hujan deras dan angin kencang yang melanda  wilayah Bangli  sejak sepekan terakhir, berpengaruh terhadap harga harga bumbu  dapur di pasar. Kenaikan  harganya nya pun cukup fantastis  yakni  mencapai 50% .

Naiknya harga bumbu dapur ini selain disebabkan sertetnya pasokan  dari luar  juga dikarenakan banyak lahan pertanian yang hancur karena cuaca yang tidak bersahabat belakangan ini . Pantauan  di Pasar Kidul Bangli Jumat (1/3), sejumlah kebutuhan dapur bagi ibu rumah tangga itu telah mengalami kenaikan sejak satu bulan lalu. Kenaikan kali ini termasuk yang fantastis, merayap setiap hari hingga telah mencapai 50 persen. Bawang putih yang harga awalnya dijual  Rp 25 ribu /Kg  kini  merangkak naik hingga  Rp 32 ribu /Kg. Begitu juga cabai, awalnya Rp 20.ribu /Kg kini menjadsi Rp 30.ribu /Kg.

Kenaikan harga ini juga diikuti oleh kondisi kurang menguntungkan bagi konsumen maupun petani. Karena kualitas bawang akibat cuaca buruk menjadi kecil dan gampang busuk. Adanya kenaikan ini juga berdampak kurang baik bagi pedagang. Volume penjualan  menurun lantaran  pembeli membatasi untuk berbelanja.

Salah seorang pedagang di Pasar Kidul Bangli Komang Tri, mengakui terjadi penurunan jumlah omset penjualan setiap harinya. Hal ini dikarenakan  oleh mahalnya harga bawang merah, putih serta cabai di pasaran. Kenaikan terjadi hampir setiap hari. Rata-rata setiap hari mengalami kenaikan antara Rp 1.000 – Rp 2.000. Kenaikan ini berdampak kurang bagi pedagang .Pasalnya  pembeli yang belanja ternyata menurun. “ Mungkin  masyarakat kini lebih irit menggunakan  bahan bumbu dapur karena harganya  sangat tinggi , justru  pedagang yang merasakan damapknya “ jelas komang Tri. WAB-MB