ilustrasi kapal hanyut

Jembrana (Metrobali.com)- 

Akibat cuaca buruk, dua kapal yang melayani penyebrangan Gilimanuk-Ketapang, Banyuwangi hanyut terseret arus kuat, Rabu (6/8) sekitar pukul 10.00 wita. Dua kapal tersebut adalah LCT Tanu Pratama dan KMP Nusa Makmur.

Dari informasi, kapal pertama terseret arus kuat Selat Bali adalah kapal LCT Tanu Pratama. Kapal ini berlayar dari pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk. Namun saat hendak bersandar sekitar pukul 10.00 wita, tiba-tiba cuaca berubah buruk disertai angin kencang. Akibatnya kapal terseret kearah selatan dari dermaga pelabuhan Gilimanuk.

Kejadian kedua dialami oleh kapal penumpang Nusa Makmur sekitar pukul 10.45 wita. Kapal yang dinahkodai Sugeng dari Banyuwangi ini memuat satu truk besar, tiga truk sedang, 22 unit kendaraan kecil, 84 unit sepeda motor dan 250 orang penumpang. Kapal ini terseret ke selatan hingga lampu kuning milik PLN.

Sekitar pukul 12,30 wita, kedua kapal ini baru bisa bersandar di Pelabuhan Gilimanuk setelah cuaca normal kembali.

Kepala Syahbandar Gilimanuk Nyoman Delon dikonfirmasi, Rabu (6/8) membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya kejadian tersebut akibat arus kuat. “Cuaca tiba-tiba berubah buruk. Syukur semua selamat dan kapal bisa bersandar di pelabuhanGilimanuk” ujarnya.

Dikatakannya pihaknya tidak henti-hentinya menghimbau para nahkoda untuk berhati-hati. Pasalnya cuaca bisa berubah secara tiba-tiba tanpa diprediksi, meskipun pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak BMKG. MT-MB