Jembrana (Metrobali.com)
Gubernur Bali, Wayan Koster melalui kebijakannya sejak tanggal 9 Juli 2020 lalu, Provinsi Bali melaksanakan tatanan kehidupan era baru (new normal).
Mendukung kebijakan Gubernur Bali ini, Pemkab Jembrana melalui Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana, dr. I Gusti Agung Putu Arisantha menghimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, seiring dengan aktivitas masyarakat yang mulai berjalan seperti biasa.
Menurut Arisantha, tatanan kehidupan adaptasi kebiasaan baru (new normal), bukan berarti situasi sudah normal seperti biasa sebelum ada Covid.
Namun yang dimaksudkan disini lanjutnya, masyarakat bisa melakukan aktifitas, akan tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan. Seperti disiplin menggunakan masker, menjaga jarak aman dan  mengedepankan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Langkah penerapan adaptasi kebiasaan baru ini seiring dengan upaya pengendalian penyebaran atau penularan Covid-19” ujar Arisantha dalam keterangan pers, Selasa (28/7)
Tujuan utama dari penerapan protokol kesehatan kata dia, agar penyebaran virus Corona di Jembrana dapat ditekan, tetapi sektor perekonomian tetap berjalan.
Diakuinya, dimasa adaptasi kebiasaan baru ini banyak persepsi muncul di masyarakat bahkan bisa berbeda-beda. Hal ini dinilainya wajar saja, namun akan berbahaya jika masyarakat mengira situasi sekarang ini sudah normal kembali, sehingga melupakan protokol kesehatan.
Bapak Gubernur sudah mengeluarkan protokol tatanan kehidupan baru di 14 sektor. Hal itu agar dimasa adaptasi ini masyarakat tetap produktif, tetapi tetap aman dari Covid-19.
“Mari bersama-sama mematuhi. Masyarakat boleh beraktivitas seperti biasa, tetapi berbarengan dengan sikap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan” harapnya.
Terkait kasus Covid-19 di Jembrana, hingga Selasa (28/7) pukul 14.00 Wita jumlah kumulatif kasus terkonfirmasi positif sebanyak 59 kasus. Sementara total kesembuhan pasien sebanyak 53 orang.
Arisantha menambahkan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan ( PMK) terbaru ada perubahan dalam penanganan Covid-19 sekarang. Yang mana kesembuhan pasien terkonfimasi cukup sekali swab dengan hasil negatif.
“Untuk tracking juga demikian. Pasien yang tidak bergejala sama sekali, kini tidak lagi dilakukan swab test dengan metode PCR. Tetapi cukup menggunakan hasil diagnosis klinis dari dokter penanggung jawab pasien ,” tandasnya. (Komang Tole)