Foto: Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar Emiliana Sri Wahjuni.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar Emiliana Sri Wahjuni mendorong Pemerintah Kota Denpasar memberikan bantuan sembako khususnya kepada masyarakat kurang mampu dan pekerja informal yang sangat terdampak dengan wabah virus Corona atau Covid-19.

“Kami dorong Pemkot Denpasar bantu sembako. Ini kondisi yang urgent, masyarakat banyak mengeluh kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi wabah Corona makin banyak menelan korban dan kondisi makin sulit,” kata Emiliana Sri Wahjuni, Sabtu (11/4/2020).

Ia mengaku banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat khususnya mereka yang kurang mampu, pekerja informal seperti pedagang kaki lima, buruh pasar, tukang sapu hingga pekerja yang dirumahkan atau di-PHK. Mereka sangat berharap ada bantuan sembako dari pemerintah yang saat ini memang belum ada.

“Pemerintah pusat memang sudah menggratiskan tarif listrik untuk masyarakat pelanggan 450 VA. Pemkot Denpasar juga menggratiskan air PDAM tiga bulan dari Mei-Juli. Tapi untuk makan sehari-hari masyarakat siapa yang kasi gratis? Mereka sudah lapar, jadi harus ada bantuan sembako,” kata Emiliana Sri Wahjuni.

Sekretaris Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar ini mengatakan pemerintah pusat memang telah menyiapkan enam progam jaring pengaman sosial bagi masyarakat akibat wabah Corona ini. Yakni Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Kartu Pra-Kerja, Pembebasan Tarif Listrik, Antisipasi Kebutuhan Pokok, hingga Keringanan Pembayaran Kredit.

Jadi terkait sembako nanti akan ada bantuan dari pemerintah. Namun belum jelas kapan akan digelontorkan sedangkan masyarakat kurang mampu banyak yang sudah kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Jadi sebelum ada bantuan sembako dari pemerintah pusat, Pemkot Denpasar harus bantu dulu. Kan angggaran hasil refocusing (pengalihan fokus anggaran untuk penanganan Covid-19) bisa dipakai untuk bantuan sembako ke masyarakat,” kata Anggota DPRD Denpasar Dapil Denpasar Selatan dari PSI (Partai Solidaritas Indonesia) ini.

Ia mengingatkan saat ini bukan masalah kesehatan masyarakat dan pencegahan Covid-19 misalnya dengan rapid test, physical distancing dan protokol kesehatan lainnya yang diperhatikan, tapi urusan perut masyarakat juga harus diperhatikan dengan serius.

“Jangan menunggu banyak orang kelaparan.
Pemkot Denpasar haruss lebih sigap gelontorkan sembako dan prioritaskan yang butuh. Seperti Semarang sigap urusan sembako ini,” kata Emiliana Sri Wahjuni.

“Jadi Pemkot jangan tunggu dari pemerintah pusat. Kalau sekarang ada anggaran dipakai saja untuk sembako dulu. Karena Dewan tidak ada yang menyalahkan kalau anggaran optimal untuk meringankan beban masyarakat di saat wabah Corona ini,” sambungnya.

Ia pun berharap jika nanti ada bantuan sembako dari Pemkot Denpasar, penyaluran harus diprioritaskan untuk kelompok masyarakat yang paling membutuhkan seperti masyarakat kurang mampu, pekerja informal seperti juga para tukang sapu jalanan, tukang sampah, ojek online dan lainnya.

“Prioritaskan yang butuh dan harus tepat sasaran. Dinas yang bertanggung jawab jangan ABS (Asal Bapak Senang,” tutup Emiliana Sri Wahjuni. (dan)