Denpasar (Metrobali.com)-

Konferensi Organisasi Masyarakat Sipil (Civil Society Organisation’s Day) di Tanjung Benoa, Bali, 4-5 Mei, memfokuskan pada pembahasan rekomendasi tata kelola pemerintahan yang baik dan terbuka.


“Selain tata kelola pemerintahan yang baik, ‘CSO Day’ juga menekankan pentingnya pemenuhan hak masyarakat sipil dan pencapaian MDG’s (agenda pembangunan global) pasca 2015,” kata Ahmad Faisol dari Media Link yang ikut pada konferensi tersebut di Denpasar, Minggu (4/5)

Menurut dia, “CSO Day” membahas rekomendasi-rekomendasi konkret untuk disampaikan pada Konferensi Regional Kemitraan Pemerintah Terbuka (Open Government Partnership/OGP) Asia-Pasifik di Nusa Dua pada 6-7 Mei 2014.

“Dalam rangkaian ‘CSO Day’ juga ada ‘Market Place’ yang memberikan kesempatan kepada para peserta untuk ‘sharing’ isu tentang pemerintah terbuka di masing-masing negara anggota,” kata Faisol.

Rekomendasi yang dihasilkan dalam “CSO Day” selanjutnya disampaikan kepada panitia pengarah Konferensi OGP. “Kebetulan ada wakil CSO di panitia pengarah OGP,” ujarnya menambahkan.

Pihak panitia sebelumnya menargetkan 100 peserta dari negara-negara di kawasan Asia-Pasifik dalam rangkaian Konferensi OGP itu.

“Namun respons dari negara-negara anggota sangat tinggi sehingga peserta ‘CSO Day’ yang sudah terkonfirmasi mencapai 150 orang,” ujarnya.

Sebanyak 150 peserta tersebut mewakili beberapa negara di Asia-Pasifik, di antaranya Pakistan, Nepal, Korea Selatan, Kazakhstan, Azerbaijan, Mongolia, dan Papua Nugini.

“Sampai saat ini masih ada beberapa delegasi yang berdatangan, meskipun juga ada yang masih terkendala visa,” kata Faisol.

Rekomendasi-rekomendasi “CSO Day” akan dipublikasikan pada hari Senin (5/5) atau sehari menjelang pelaksanaan Konferensi OGP di Nusa Dua yang rencananya dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (6/5). AN-MB