Beijing (Metrobali.com)-

Pihak otoritas kesehatan China kembali mengkonfirmasi enam kasus baru flu burung galur H7N9 pada akhir pekan ini.

Pernyataan tertulis yang diterima Antara di Beijing, Senin, menyatakan enam kasus baru flu burung H7N9 itu terdapat di Provinsi Guangdong (dua kasus), Provinsi Zhejiang (dua kasus), Provinsi Fujian dan Provinsi Hunan masing-masing satu kasus.

Dua kasus yang terjadi di Provinsi Guangdong menimpa dua orang anak laki-laki masing-masing berusia lima dan enam tahun yang terinfeksi pada Sabtu (1/2). Pihak otoritas kesehatan setempat menyatakan keduanya dalam kondisi stabil dalam perawatan di rumah sakit.

Sedangkan dua kasus yang terjadi di Zhejiang menimpa seorang petani berusia 80 tahun dan pekerja berusia 54 tahun. Keduanya tinggal di ibu kota Hangzhou dan kini dalam kondisi kritis.

Sejak 1 Januari 2014, telah tercatat sekitar 100 kasus flu burung galur H7N9, 20 diantaranya berakhir dengan kematian. Pihak otoritas kesehatan China telah melakukan beragam upaya pencegahan dengan penutupan peternakan dan pemusnahan unggas di beberapa lokasi.

Pihak otoritas kesehatan setemoat juga telah menyatakan “status siaga” terhadap penyebaran virus flu burung tersebut, mengingat musim dingin yang sangat kondusif bagi penyebaran virus dan tingginya tingkat migrasi manusia yang terjadi selama perayaan Tahun Baru China.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus infeksi H7N9 ke manusia sejauh ini dilaporkan terjadi di China, Hongkong, dan Taiwan.

Virus tersebut muncul pada manusia awal tahun 2013. Sampai saat ini telah tercatat lebih dari 200 kasus dengan lebih dari 50 kematian.

Menurut WHO, sebagian besar orang yang terinfeksi dilaporkan melakukan kontak dengan unggas hidup, dan sejauh ini tidak ada informasi yang mendukung tentang penularan dari manusia ke manusia. (Ant)

Ridwan Ch