Denpasar (Metrobali.com)-

Bali memiliki khasanah budaya yang luar biasa, kondisi yang membahayakan bagi sebuah kebudayaan jika kebudayaan ditinggalkan pemiliknya. Perlu komitmen dan upaya yang sungguh-sungguh untuk mempertahankan kebudayaan tersebut melalui berbagai cara salah satunya adalah “Kemah Budaya IV Kota Denpasar”. Demikian disampaikan Kadis Kebudayaan Drs, Md. Mudra,M.Si saat membuka Kemah Budaya mewakili Walikota di Wantilan Desa Poh Gading Denpasar Utara, Selasa (13/12). Hadir pula dalam acara tersebut perwakilan Disdikpora Prop. Bali, Plt. Camat Denut, Para Prajuru Desa, STT, Dewan Pembina, Para Kasek, Guru dan SKPD terkait.

 Lebih jauh Mudra dalam sambutannya mengatakan, dalam kegiatan Kemah Budaya setiap kader harus mampu berpikir “apa yang mesti diperbuat dan apa yang mesti dipersiapkan”, ujarnya. Mengingat arus modernisasi terutama gempuran budaya luar begitu deras mendera generasi bangsa tanpa ada komitmen dan visi yang jelas kiranya sulit untuk mewujudkannya. Melalui Kemah Budaya ini mudah-mudahan unsur-unsur penguatan tersebut bisa didapat.

Ditambahkan pula memasuki era globalisasi ini kecerdasan intelektual dan emosional harus mampu menjadi benteng yang kuat dalam upaya menggali, mengembangkan dan melestarikan budaya itu sendiri. Untuk itu perlu usaha untuk mensinergikan dan menseimbangkan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional melalui pendidikan yang berkarakter baik melalui jalur formal maupun non formal.

Seperti yang sekarang anak-anak ikuti, ada banyak kegiatan dalam Kemah Budaya kali ini dari yang bersifat fisik hingga sepritual diantaranya lomba karya tulis, lomba drama, out bond, lomba ngelawar, lawak, olah raga hingga kegiatan keagamaan. Begitu besar manfaat yang didapat dalam kegiatan ini untuk itu Mudra berharap agar kegiatan ini benar-benar diikuti dengan tekun dan sungguh-sungguh.

Disamping itu kedepan kegiatan ini diharapkan bisa ditambah intensitasnya tidak hanya setahun sekali namun setahun dua kali mungkin lebih terutama dan diupayakan pelaksanaannya saat siswa libur panjang, ujarnya.  Sehingga ada kegiatan tambahan diluar pendidikan formal yang terangkum dalam kegiatan ekstra kulikuler yang ada dimasing-masing sekolah.

Mengenai materi kedepan agar terus ditambah terutama kegiatan yang relevan dan memiliki manfaat yang positif terhadap pembentukan karakter bangsa disamping terus diupayakan untuk menambah jumlah peserta sesuai keinginan Walikota.   

Sementara Ketua Kader Pelestari Budaya Kota Denpasar Pt. Sito Parisuda dalam laporannya mengatakan, kegiatan Kemah Budaya ke IV yang digelar selama 3 hari melibatkan peserta dari siswa SMA/SMK Se- Kota Denpasar. Bertujuan untuk memberi bekal pengetahuan kepada generasi muda sekaligus sebagai bentuk langkah antisipasi disamping wujud bhakti dan kepedulian generasi muda terhadap keajegan budaya Bali sehingga nantinya tidak terjadi penyimpangan terhadap nilai-nilai budaya itu sendiri. (Sdn.Hms.Dps.).