_DSC5362
Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menghadiri acara Kampanye World Sepsis Day 2017 di, Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar pada minggu (10/09)/MB

Denpasar, (MetroBali.com) –

Sebagaimana diketahui bersama, Sepsis atau septicaemia merupakan penyakit yang mengancam kehidupan yang dapat terjadi ketika seluruh tubuh bereaksi terhadap infeksi terutama infeksi pada darah, dimana hal ini sudah menjadi isu permasalahan kesehaan global yang berisiko besar dapat menyebabkan kematian. Untuk itu, dalam mencegah penyakit mematikan ini, perlu dilakukan upaya hidup sehat dan berprilaku positif terutama dalam mengkonsumsi obat-obatan, dimana dengan tidak disiplinnya mengkonsumsi obat antibiotika menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit tersebut. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menghadiri acara Kampanye World Sepsis Day 2017 di, Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar pada minggu (10/09).

Lebih lanjut, Wagub Sudikerta mengatakan bahwa kegiatan kampanye sepertini ini sangat penting dilakukan secara kontinyu, selain sebagai salah satu media sosialisasi kepada masyarakat, tapi juga untuk senantiasa meningkatkan stamina dan kesehatan karena kita tidak tahu kapan penyakit itu akan datang, akan tetapi kita bisa mengantisipasinya dengan selalu berolahraga dan beraktifitas secara positif. Selain itu, Wagub memberikan apresiasi atas pemilihan Bali sebagai tempat kampanye. Menurutnya Provinsi Bali merupakan salah satu barometer pariwisata indonesia dimana tingkat kunjungan wisatawannya paling tinggi jadi harus ditopang dari berbagai sektor criticalnya, tak terkecuali di bidang kesehatan. Ia mengakui, bahwa pemerintah Provinsi Bali terus meningkatkan pelayanan kesehatan  baik dari segi fasilitas maupun kuantitasnya agar kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dapat terpenuhi dengan baik. Untuk itu ia berharap dengan berbagai usaha yang dilakukan oleh pemerintah juga harus di barengi dengan perilaku hidup sehat masyarakat itu sendiri, karena hidup sehat harus dimulai dari diri sendiri.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F. Moeloek dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan dr. Tri Hesti, mengungkapkan bahwa sepsis merupakan problem kesehatan dunia yang memiliki resiko tinggi terhadap kematian. Dalam penilaian sepsis di ruang intensip tercatat bahwa lebih dari 1/3 pasien dalam keadaan meninggal dunia karena infeksi yang berat. Walaupun saat ini pemerintah telah gencar menggalakkan kampanye pencegahan seperti halnya dalam vaksinasi dan penggunakan antibiotika secara bijak, namun jumlah pasien dari tahun ke tahun tetap saja cenderung tidak berkurang. Untuk itu dalam sosialisasinya, setiap tahun dunia memperingati sepsis day agar kota semua selalu waspada dan menjaga kesehatan secara umum agar tidak jatuh sakit dan memerlukan perawatan di rumah sakit khususnya terhindar dari ruang perawatan intensif. Hal ini mengingat biaya yang di keluarkan apabila sudah terkena sepsis sangat mahal, karena butuh perawatan intensif yang sangat lama. Untuk itu dalam menghindari terserangnya sepsis maka dihimbau kepada masyarakat agar melakukan deteksi dini terhadap keberadaan penyakit ini dengan mendatangi pelayanan kesehatan terdekat serta menggunakan antibiotika secara bijak dan taat kepada prinsip pencegahan infeksi yaitu melalui cuci tangan. Untuk itu, ia berharap kegiatan campaign sepsis day yang diselenggarakan di Bali ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakay terkait bahaya sepsis dan cara pencegahan maupun pengobatannya.

Acara yang diikui oleh masyarakat secara umum dan instansi kesehatan yang ada di Bali tersebut berlangsung sangat meriah dengan mengikuti acara olahraga zumba bersama, jalan santai dan lomba cuci tangan. Hadir pula dalam kesempatan itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali serta undangan lainnya. AD-MB