IMG_0934

Denpasar, (Metrobali.com) –

Sekumpulan warga berbaris rapi. Mengenakan pakaian hampir serba putih-putih, mereka kemudian berjalan perlahan sambil memuja-muji Nabi Muhammad SAW. Ya, riuh gembira warga Kampung Islam Kepaon, Kecamatan Denpasar Selatan merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 Hijriyah tak bisa ditutupi. Mereka begitu bersemangat. Tiap tahun warga Islam Kepaon merayakan Maulid Nabi dengan menggelar pawai bale suji.

Bale suji terdiri dari batang pohon pisang, telur dan berbagai hiasan berupa bunga kertas warna-warni. Bale suji kemudian diarak keliling kampung Islam yang berusia sudah ratusan tahun itu.

Padani, tokoh masyarakat setempat menuturkan, mengelilingi kampung sambil membawa bale suji merupakan ungkapan kegembiraan warga Kampung Islam Kepaon dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. “Ini ungkapan kegembiraan warga pada perayaan Maulid Nabi. Tradisi ini sudah kami gelar rutin secara turun temurun,” kata Padani, Kamis 24 Desember 2015.

Ia merinci susunan inti bale suji yang diarak keliling kampung. Katanya, susunan bale suji terdiri batang pisang dan telur. Batang pisang menandakan cikal bakal alias generasi muda di Kampung Islam Kepaon. Kelak, mereka yang akan melanjutkan tradisi nenek moyang mereka.

“Kelopak batang pisang yang merupakan lapisan tua berada di dalam. Sementara di luar itu lapisan yang paling muda. Filosofinya, ini simbol para orang tua mengayomi yang muda di Kampung Islam Kepaon untuk kelanjutan tradisi ini,” jelas dia.
Tokoh Kampung Islam Kepaon lainnya, Ishaq menerangkan, telur dalam bale suji melambangkan rukun Islam.

“Dalam satu butir telur terdapat lima lapisan. Lima lapisan itu merupakan simbol lima rukun Islam yakni, syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji,” papar Ishaq.

Ia melanjutkan, semuanya telur matang ditancapkan di batang pisang. Usai acara, telur-telur itu dibagi-bagikan ke seluruh warga. Usai pawai, bale suji tersebut diletakkan di depan pintu masuk Masjid Al-Muhajirin. JAK-MB