Denpasar (Metrobali.com)-

Komisi Pemilihan Umum Kota Denpasar menargetkan partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2014 dalam kisaran 75-80 persen.

“Targetnya memang tinggi, tetapi kami usahakan tercapai. Kami akan melakukan sosialisasi hingga ke banjar-banjar (dusun) dan memasang spanduk serta baliho ajakan di berbagai sudut Kota Denpasar,” kata Ketua KPU Kota Denpasar I Gede Jhon Darmawan, Minggu (8/12).

Selain itu, pihaknya akan memaksimalkan peran 25 relawan demokrasi agar bisa masuk ke berbagai komunitas pemilih supaya mereka hadir memberikan hak pilih ke tempat pemungutan suara pada 9 April 2013.

“Kami pandang parpol dan caleg akan sangat membantu untuk meningkatkan partisipasi pemilih karena pastinya mereka akan berusaha mengajak konstituen yang merupakan lumbung suara mereka,” ujarnya.

Di sisi lain, Jhon tidak memungkiri tingginya urbanisasi penduduk di Denpasar menjadi permasalahan klasik dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada setiap pemilu. Namun, KPU Denpasar masih memiliki waktu hingga H-14 pencoblosan untuk melakukan penyempurnaan DPT.

“Yang jelas, masih ada peluang waktu untuk melakukan penghapusan terhadap pemilih yang meninggal, berubah status, serta tidak ditemukan,” ujar Jhon.

Ia menambahkan, rendahnya partisipasi pemilih tidak jarang pula disebabkan karena pemilih yang terdaftar pada daftar pemilih tetap (DPT) di daerah tertentu sudah tidak tinggal dan bahkan tidak mencoblos di tempat semula.

Jika berkaca pada Pilkada Bali 15 Mei 2013, angka golput di Denpasar mencapai 137.074 (31,89 persen) dari 429.777 pemilih yang terdaftar, atau dengan kata lain partisipasi pemilih di kota itu baru 68,11 persen.

Sebelumnya KPU Denpasar sudah menetapkan DPT Kota Denpasar yang terakhir untuk Pemilu 2014 menjadi 407.541 pemilih dengan total diperlukan 1.131 tempat pemungutan suara. AN-MB