Klungkung (Metrobali.com)-

Bupati Klungkung Wayan Candra menyatakan tidak akan melarang Gubernur Bali Made Mangku Pastika melakukan kunjungan kerja ke Pulau Nusa Penida hanya karena alasan politik.
Sebagai bupati, kata Candra di Denpasar, Kamis, ia harus tetap profesional dalam menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat.

“Antara gubernur dan bupati ‘kan satu hirarki, artinya tetap harus dihormati,” ujar bupati yang juga kader PDI Perjuangan itu.

Sebelumnya, Pastika sempat mendapatkan penolakan dari Pemkab Tabanan saat akan menyerahkan bantuan dana lembaga usaha ekonomi pedesaan (LUEP) dan mesin pertanian, sehingga akhirnya bantuan tersebut diserahkan di Desa Cemagi, Kabupaten Badung.

Pastika yang maju lagi sebagai calon gubernur berpasangan dengan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali I Ketut Sudikerta menduga larangan itu terkait dengan Pilkada Bali yang akan digelar 15 Mei mendatang.

Tabanan merupakan basis massa PDI Perjuangan yang dalam Pilkada Bali tahun ini mencalonkan pasangan Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan.

Candra berpendapat semestinya dipisahkan antara kepentingan politik dengan tugas gubernur dan bupati sebagai pelayan masyarakat.

“Untuk menyejahterakan masyarakat, tugas harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Jika menolak bantuan, kerugian nanti akan dirasakan pihak kabupaten dan masyarakat,” ujarnya.

Menurut Candra tidak ada instruksi dari Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan bagi kader yang menjabat bupati untuk melarang gubernur mengadakan kunjungan ke daerah yang dipimpinnya.

Karena itu, Candra berencana hadir dalam kunjungan kerja gubernur ke Nusa Penida yang dijadwalkan Sabtu (16/2).

“Saya akan lihat situasi, jika tidak ada kegiatan yang penting sekali saat gubernur mengunjungi Nusa Penida, saya pasti hadir,” katanya. INT-MB