Denpasar (Metrobali.com)-

Sebanyak 30 karyasiswa calon magister dan doktor program kajian budaya pascasarjana Unud Denpasar mengikuti seminar akademik martikulasi paradigma baru di gedung Sabha Widya Mandala, Fakultas Sastra Unud Denpasar, Kamis (2/8). Yang menarik, seminar akademik matrikulasi paradigma baru ini mengungkap ancaman drop out (DO) lagi para karyasiswa baik calon magister maupun doktor kajian budaya pascasarjana Unud Denpasar. Ini artinya para karyasiswa tersebut dituntut harus betul-betul serius dalam memanfaatkan waktu kuliahnya dengan sebaik-baiknya, sehingga tidak sampai terkena DO.

Hal ini diungkap oleh Direktur Program Pasca Sarjana Unud, Denpasar, Prof. Dr. dr. AA, Raka Sudewi. Secara blak-blakan dia memaparkan terkait proses pembelajaran yang harus ditempuh oleh para karyasiswa calon magister dan dokter kajian budaya Unud Denpasar. Mulai dari proses garis lurus (jalur ideal) hingga jalur aman (jalur kanan) dan jalur berbahaya (jalur kiri) yang berdampak pada proses DO.

Menurutnya, untuk karyasiswa program magister kajian budaya pascasarjana Unud Denpasar idealnya menempuh masa studi dalam IV semester, dan karyasiswa program doktor idealnya VI semester.
Diharapkan, para karyasiswa baik magister maupun doktor mampu mengikuti proses dengan baik dan selalu melakukan koordinasi dengan pembimbing akademiknya, sehingga berbagai persoalan dan kendala yang dapat menghambat dari proses pembelajaran dapat diatasi secara cepat dan tepat. “Sehingga tidak sampai terkena DO,” harapnya.

Ditegaskannya, bahwa bagi para karyasiswa baik calon magister maupun doktor setelah masa wisuda ke-100 pada 11 Agustus mendatang diwajibkan membuat karya ilmiah yang dipublikasikan para jurnal ilmiah berstandar nasional maupun internasional. “Untuk proses publikasi karya ilmiah ini nanti akan ditangani oleh tim khusus,” katanya.

Lebih jauh, Raka Sudewi menambahkan sekaligus memberi tips dan triks bagi para karyasiswa baik calon magister maupun doktor kajian budaya pascasarjana Unud Denpasar dalam mengikuti proses pembelajaran secara baik dan lancar yakni dengan mengembangkan sikap antisipasi, dan inovasi, serta selalu berupaya unggul dan mandiri, serta berbudaya. IJA-MB