Denpasar (Metrobali.com)-

Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati menilai calon anggota legislatif selama ini kalah populer dibandingkan caleg laki-laki.

“Hal itu dapat dilihat dari nomor urut. Caleg perempuan lebih banyak mendapat nomor tiga ke bawah. Ini artinya kesetaraan gender dalam dunia politik belum sepenuhnya terbuka,” katanya di Denpasar, Sabtu.

Menurut dia, sebenarnya potensi kaum perempuan saat ini sudah sejajar dengan kaum laki-laki, namun karena laki-laki adalah sebagai kepala rumah tangga, seperti di Bali, maka perempuan kedudukannya menjadi nomor dua.

“Tapi dari kemampuan intelektual, saat ini perempuan Bali sudah meningkat, baik dari pendidikan maupun dalam etos kerja pada sebuah lembaga atau tempat mereka bekerja,” kata mantan aktivis KNPI itu.

Menyinggung kiprahnya dalam dunia politik, dia terdorong untuk memperjuangkan kaum perempuan dan kesejahteraan masyarakat.

“Tekad saya ingin memperjuangkan kaum perempuan dan anak-anak yang selama ini masih di garis kemiskinan. Bali saat ini boleh dikatakan perekonomian berdasarkan BPS cukup baik, tapi kenyataan di lapangan masih banyak yang miskin,” kata Wigunawati.

Ia mencontohkan Kabupaten Karangasem yang masih banyak warga miskin, termasuk penderita busung lapar di Kecamatan Kubu.

“Tingkat kepekaan pemerintah belum maksimal. Masalah kesehatan dan kesejahteraan adalah menjadi prioritas utama dalam bernegara,” katanya.

Hal itulah yang akan diperjuangkan oleh Wigunawati jika terpilih sebagai anggota DPD.

“Saya menjadi calon DPD adalah sebuah obsesi untuk memperjuangkan rakyat miskin. Karena saya juga adalah warga pedesaan yang tahu persis bagaimana kehidupan sosial masyarakat di desa,” katanya. AN-MB