Foto: Tokoh masyarakat Klungkung yang juga caleg DPRD Bali dapil Klungkung nomor urut 3 dari PDI Perjuangan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati S.E., (kiri) saat bersama warga.

Klungkung (Metrobali.com)-

Kabupaten Klungkung mulai serius mempersiapkan calon atlet sejak dini, bahkan sejak di bangku sekolah SD. Dengan menerapkan sistem crossing, guru olah raga masing masing sekolah diwajibkan mengumpulkan anak didiknya yang berbakat untuk selanjutnya dilatih bersama anak berbakat dari sekolah lain sesuai bakat dan prestasi.

Tokoh masyarakat Klungkung yang juga caleg DPRD Bali dapil Klungkung nomor urut 3 dari PDI Perjuangan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati S.E., mendukung penuh upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung untuk mencetak lebih banyak atlet berprestasi dari Klungkung.

“Kami ingin Klungkung jadi rumah dan gudangnya atlet berprestasi di Bali baik di tingkat nasional bahkan internasional. Potensi untuk itu cukup besar,” kata Dwi Yustiawati ditemui di sela-sela simakrama bersama warga di Klungkung, Selasa (19/3/2019).

Ditambahkan ada tiga isu utama yang harus menjadi perhatian Pemkab Klungkung bersama Pemprov Bali juga induk organisasi keolahragaan seperti KONI  untuk pembinaan prestasi keolahragaan secara berkelanjutan. Pertama, keseriusan membina atlet sejak dini dan secara berkelanjutan.

Kedua, membenahi dan meningkatkan infrastruktur olahraga yang sejauh ini masih sangat minim di Klungkung . Ketiga,  perlu dukungan alokasi anggaran yang memadai untuk membangun keolahragaan di Klungkung.

Dwi Yustiawati juga menilai potensi lahirnya bibit-bibit atlet-atlet berprestasi di Klungkung cukup tinggi. Namun sejauh ini belum ada sistem pembinaan sejak dini dan berkelanjutan dan belum ada sistem yang pas untuk menemukan dan menempa calon atlet ini mulai sekolah.

“Saya amati pola latihan atlet masih belum terintegrasi dan sangat sektoral. Pemerintah juga terkesan belum paham sepenuhnya seperti apa seharusnya seorang bibit atlet berprestasi bisa dilahirkan,” kata tokoh muda cerdas dan berjiwa sosial tinggi itu.

Pembinaan Atlet Harus Lebih Proaktif

Untuk itu ia mengapresiasi dan mendukung dicanangkannya sistem crossing oleh Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dalam rangka lebih banyak mencetak calon atlet sejak dini di bangku sekolah. Setidaknya sudah mulai ada  perhatian lebih dalam pembinaan atlet di Klungkung. Harapannya lebih banyak lahir atlet muda yang mampu mengharumkan nama Klungkung.

Perempuan kelahiran 11 Desember 1992 ini pun berharap program pembinaan atlet harus proaktif. Sehingga lebih banyak atlet yang terlahir melalui pembinaan yang berjenjang dan berkelanjutan baik di sekolah maupun perguruan tinggi.

“Mencetak atlet berprestasi itu tidak instan. Tidak juga ada atlet yang lahir dengan bakat alami tapi ditempa dengan latihan keras dan disiplin dengan metode yang tepat,” ujar Dwi Yustiawati yang bersama suaminya Ketut Leo dikenal sebagai sosok yang dermawan dan sejak lama membantu pembangunan banyak pura khususnya di kawasan Nusa Penida.

Ia pun berharap peran lebih aktif dan optimal dari institusi keolahragaan seperti KONI untuk menerapkan dan mentransformasi sport science  dalam pembinaan dan pelatihan atlet.”Penerapan sport science kita jauh ketinggalan bahkan sangat minim. Padahal sport science ini sangat penting dalam pembinaan atlet di era modern dan agar atlet kita lebih mampu bersaing dengan atlet luar,” tegasnya.

Namun yang terpenting pula, imbuh Dwi Yustiawati, butuh dukungan dan komitmen semua pihak untuk meningkatkan prestasi keolahragaan di Bali. Terlebih sudah ada payung hukum berupa Perda Nomor 15 Tahun 2018 tentang Keolahragaan yang telah disahkan DPRD Bali akhir tahun lalu.

“Mari bersama-sama kita bangun prestasi olahraga yang jadi pintu masuk untuk semakin menggaungkan dan mengharumkan nama Bali di kancah nasional maupun internasional,” tutup tokoh perempuan yang juga aktif di Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bali ini.

Seperti diketahui belakangan ini atlet muda Klungkung yang dibina mulai dari bangku sekolah mampu unjuk gigi di tingkat nasional. Misalnya dua orang siswa mampu meraih juara Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (OZSN) SD dan SMP di tingkat Nasional pada tahun 2018 untuk duavcabang olahraga.

Yaitu siswa atas nama Luh Made Budiartini Bandem dari SDN 1 Semarapura Tengah meraih 2 emas dan 1 perak cabor Renang SD Putri dan Putu Gatot Putra Wibawa dari SMPN 2 Banjarangkan meraih medali perunggu cabor Atletik SMP Putra.

Pewarta : Widana Daud

Editor : Whraspati Radha