wirawan

Denpasar (Metrobali.com)-

Berbagai cara dilakukan calon anggota legislatif untuk menarik simpati warga menjelang Pemilu Legislatif 9 April mendatang. Salah satunya dengan berkampanye menyusuri membersihkan sampah di sungai kotor dan bau di sepanjang aliran Tukad Badung Denpasar.

Kampanye unik dengan menyusuri aliran Tukad atau Sungai Badung Denpasar pada Senin siang (24/3/2014) ini dilakukan calon senator atau DPD asal Bali, AA Putu Ngurah Wirawan. Ngurah tak sendiri, ia juga mengajak sejumlah relawan, kelompok peduli lingkungan, dan sejumlah wanita tukang suwun atau kuli angkut di yang biasa bekerja di Pasar Badung.

Perjalanan menyusuri aliran Tukad Badung dimulai dari sekitar hotel Sakura. Dari sana, 5 perahu karet kemudian mulai bergerak menuju Dam Buagan melewati area Pasar Badung.

Selama perjalanan, Ngurah Wirawan dan rombongan harus melewati sungai yang kotor dan bau. Namun kandidat kuat DPD Bali yang juga direktur 2 BUMD besar di DKI Jakarta ini tak sungkan turun ke sungai untuk memungut aneka jenis sampah yang dibuang warga ke Tukad Badung.

Di beberapa lokasi, rombongan perahu karet AA Putu Ngurah Wirawan juga harus melewati lokasi pembuangan limbah cair milik warga yang langsung dibuang ke Tukad Badung. Ada juga warga yang membuang limbah cair saat rombongan perahu karet sedang melintas di sungai.

Aksi calon DPD berkampanye di aliran Tukad Badung menarik perhatian warga dan para pedagang di Pasar Badung. Beberapa pedagang ada yang langsung melihat lebih dekat aktivitas kampanye di Tukad Badung ini.

“Ini tumben saya lihat ada caleg yang berkampanye di sungai, mana sungainya kotor dan bau lagi. Ini bisa menjadi contoh bagi warga tentang bagaimana menjaga kebersihan sungai, agar tidak buang sampah dan limbah ke sungai,” kata Wayan Sudarma, seorang warga yang sedang berada di Pasar Badung.

Setelah sempat singgah di sebuah pura di aliran sungai bawah Pasar Badung, rombongan perahu AA Putu Ngurah Wirawan akhirnya tiba di tujuan akhir, menjelang Dam Buagan Denpasar.

Usai berkampanye menyusuri Tukad Badung, AA Putu Ngurah Wirawan mengakui kondisi Tukad Badung yang masih kotor dan bau akibat sampah dan limbah yang dibuang masyarakat ke sungai.

“Kesadaran masyarakat perlu lebih ditingkatkan, agar tidak membuang sampah dan limbah ke sungai. Perlu ada political will dari pemerintah, agar ke depan Tukad Badung bisa menjadi lebih baik dari sekarang bahkan bisa bermanfaat atau menghasilkan bagi masyarakat sekitar aliran Tukad Badung,” ujar Ngurah Wirawan.

Ahli infrastruktur berat ini mengaku, bantaran Tukad Badung sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai area wisata. Jika ditata dan kemudian dikelola dengan baik, bantaran Tukad Badung akan bisa memberi manfaat bagi rakyat.

“Jika dilakukan penataan di tepi sungai secara total, maka bantaran sungai ini akan bisa menjadi area wisata, di sana bisa dibuat taman wisata, kafe-kafe pinggir sungai, sehingga warga pinggir sungai bisa punya penghasilan. Tapi mindset atau pola pikir bahwa pinggir sungai untuk buang sampah atau limbah harus dirubah dulu,” jelasnya.

Dengan adanya dukungan dari semua pihak dan adanya political will dari Pemerintah, Ngurah Wirawan yakin Tukad Badung yang bersih dan bermanfaat bagi warga akan bisa terwujud suatu saat nanti. JAK-MB