Cakrawahyu Bali di Karangasem

Karangasem (Metrobali.com)-

Cakrawayu Ormas berbasis agama Hindu  menyelenggarakan kegiatan yang diberi label Tali Kasih di Br. Kebung, Desa Telaga Tawang, Sidemen, Karangasem, Senin, 19 Mei 2014.

Gde Artha, Ketua Panitia menjelaskan, Cakrawayu Bali setiap menjelang hari suci Galungan melaksanakan kegiatan Tali Kasih di seluruh kota/kabupaten di Bali. “Kegiatan pada hari ini adalah Tali Kasih yang keempat, setelah kegiatan serupa dilaksanakan di Kabupaten Bangli, Buleleng, dan Gianyar”, tambahnya.

Dalam kegiatan ini kepada 120 krama Banjar Kebung diberikan sebungkus punia. Biasanya setiap bungkus punia berisi daging babi, beras, minyak goreng, dan gula. Tali Kasih merupakan kegiatan sosial dan kemanusiaan berbasis agama Hindu yang sudah dikembangkan Cakrawayu Bali sejak dua tahun lalu.

Dikatakan, kegiatan ini dilaksanakan setiap menjelang hari suci Galungan karena dilandasi oleh komitmen membantu umat Hindu yang kurang mampu merayakan hari Galungan karena faktor kelemahan ekonomi. Selain itu, untuk mendidik sikap empati insan Cakrawayu dan menunjukkan kenyataan, masih ada umat Hindu di Bali yang tidak sanggup megalungan, seperti umumnya umat Hindu lainnya.

“Kami memiliki harapan besar, mudah-mudahan melalui kegiatan rutin ini, umat Hindu yang sudah mapan ekonominya bersedia mengulurkan dana-punianya kepada saudara sedharma lainnya yang mengalami kesulitan menjalankan sradha dan bhaktinya karena kekurangan biaya”, ungkap Putu Dana, Ketua Cakrawayu Bali.

Senada dengan ugkapan tersebut, Ida Bagus Adnyana, Wakil Ketua Cakrawayu Bali mengatakan, “memperkuat semangat saling memiliki sesama orang Bali, pada druenang, dapat menjadi upaya strategis mewujudkan Bali harmonis, sebagaimana kami, insan Cakrawayu diikat ke dalam satu visi, mewujudkan Bali harmonis berlandaskan agama Hindu dan tradisi Bali”.

Menjelang hari Galungan yang akan datang, juga Cakrawayu Bali akan menggelar kegiatan serupa di Kabupaten Negara dan Tabanan. “Mudahan-mudahan pada hari Galungan yang akan datang, kami dapat memberikan punia yang lebih banyak dan berkulitas, karena selama ini haru diakui, kami mengalami kesulitan mengetuk hati nurani para donatur terutama yang beragama Hindu”, tambah Wayan Seni Arsana, Wakil Ketua Cakrawayu Bali.

Malahan Pan Nara, Wakil Bendahara Cakrawayu Bali mengatakan, “betapa indahnya berbagi, apalagi sesama umat Hindu, sesama krama Bali, dan harus saya katakan, berbagi itulah manusa yadnya yang perlu disosialisasikan terus-menerus kepada orang Bali. Bukankah keindahan hidup terletak pada kegembiraan berbagi?”, pungkasnya kepada Metro Bali. RED-MB