Denpasar (Metrobali.com)-

Dua pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Bali memaparkan visi dan misinya di depan civitas akademika Universitas Udayana (Unud) Denpasar, Kamis.
Pasangan Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan dan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta, selain menyampaikan visi-misi juga menyoroti beberapa permasalahan yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemimpin Bali untuk lima tahun ke depan.

Sebelum acara pemaparan visi misi, Rektor Universitas Udayana Prof Dr Made Bakta pun menyebutkan beberapa isu penting daerah yang harus menjadi fokus perhatian, di antaranya implementasi Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang RTRW Bali, pemberdayaan pertanian dalam arti luas, pemberdayaan perajin, dan usaha kecil.

“Kami juga meminta siapa pun yang nanti terpilih, bisa mewujudkan keseimbangan pembangunan antardaerah di Bali supaya tidak selalu menumpuk di kawasan selatan. Demikian juga di tengah otonomi daerah agar terjadi sinkronisasi antarkabupaten. Kami harapkan agar gubernur nanti dapat memperhatikan kembali perimbangan keuangn pusat dan daerah serta Bali bisa mendapatkan proporsi devisa negara yang lebih besar,” ucapnya.

Cagub Puspayoga pada acara tersebut mendapatkan kesempatan pertama untuk membeberkan visi dan misi. Ia mengakui visi dan misi yang disampaikan belum final karena saat ini masih dalam tahap penyempurnaan. Visi dan misi yang resmi nanti akan disampaikan pada 28 April 2013.

Ada pemandangan yang unik pada saat pemaparan visi dan misi itu Gedung Fakultas Kedokteran. Di mana Puspayoga memainkan HP dengan asyik walaupun dalam suasana yang serius yang dihadiri para akademisi.

Dalam pemaparannnya, kandidat yang diusung oleh PDIP itu menyadari di Bali masih terjadi ketimpangan pembangunan.

“Gubernur harus berani mengatasi ketimpangan itu melalui pemerataan pembangunan dengan berbasis kabupaten/kota. Misalnya infrastruktur pendidikan dan kesehatan dapat dibiacarakan bersama-sama dengan bupati. Tugas gubernurlah membagi kewenangan dan dana yang ada,” katanya.

Di sisi pariwisata, ia berharap ke depan dapat dikembangkan pariwisata berbasis masyarakat dan tidak boleh lagi hanya dikuasai oleh pemodal besar.

Sementara itu Cagub Pastika menyampaikan visi dan misi yang merupakan kelanjutan dari visi Bali Mandara untuk mewujudkan Pulau Dewata yang agung, aman, damai, dan sejahtera.

Ada 10 program prioritas yakni di antaranya pembangunan penanggulangan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur wilayah, lingkungan hidup, pengelolaan bencanan kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi, pertanian dan ketahanan pangan, UMKM, koperasi, pariwisata, investasi serta reformasi birokrasi.

“Intinya program kami ini merevitalisasi dan reaktualisasi sebagaimana strategi pembangunan berkelanjutan. Detail progammnya pun sudah selesai kami susun,” ujarnya.

Acara Temu Dialog Cagub-Cawagub Bali ini pun diisi dengan paparan pokok-pokok pikiran Tim Universitas Udayana dari berbagai bidang yang disampaikan oleh tujuh guru besar, yakni Prof Dr Made Suyana Utama, Dr I Putu Rumawan Salain, Prof Dr I Wayan Windia, Prof Dr I Komang Gede Bendesa, Prof Dr AA Gede Muninjaya, Prof Dr I Wayan P Windia, dan ProfDr IGN Wairocana. INT-MB