Mangupura (Metrobali.com)-

Cuaca ekstrim hujan yang disertai angin kecang, Sabtu (17/3), membuat kerusakan disejumlah wilayah di Kabupaten Badung. salah satunya Pura Lingga Buana, Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung juga mengalami kerusakan.  Bupati Badung AA Gde Agung, SH yang melakukan peninjauan, Minggu (18/3) meminta penanganan kerusakan di Pura Lingga Buana dipercepat, khususnya pembersihan lokasi yang terlebih dahulu harus melakukan upacara secara niskala.

Saat peninjauan, Bupati Gde Agung yang didampingi Sekretaris Daerah Kompyang R Swandika, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) I Gusti Ngurah Adnyana, Kepala Dinas Kebudayaan IB Anom Bhasma, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan I Putu Eka Marthawan,  Kepala Satuan Polisi Pamong Praja I Ketut Martha, Kabag Umum  IB Oka Dirga, Kabid  Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung  I Putu Ngurah Thomas Juniarta,  Kabid Pembangunan DCK I Made Muliarta, Kabag Pembangunan, Kabag Keuangan serta sejumlah pejabat lainnya. Kerusakan yang ditimbulkan akibat angin kencang yang terjadi pukul 23.00 diantaranya,  Bale Peselang, Bale Gajah atau Bale Pawedaan, Bale Pesandekan dan Pelinggih Panca Rsi. Bale Peselang, Bale Gajah dan Bale Pawedan mengalami kerusakan parah, yakni atapnya roboh

Pada kesempatan tersebut Bupati Gde Agung langsung meminta laporan dari unit terkait, seperti Dinas Cipta Karya untuk melakukan perhitungan kerusakan, serta Dinas Kebudayaan mengenai upacara yang akan dilakukan. “Saya mengharapkan sebelum Hari Nyepi sudah harus dibersihkan, termasuk upacaranya. Dinas terkait segera melakukan koordinasi untuk melakukan langkah-langkah yang dianggap perlu,”tegas Bupati Gde Agung. Mengenai pelaksanaan upacara, Bupati Gde Agung meminta petunjuk dari Ida Pedanda Ngurah Keniten dari Griya Sangeh yang kemarin langsung datang ke lokasi. Dari petunjuk beliau, diharapkan upacara dapat dilakukan secepatnya, dan disepakati akan dilaksanakan Selasa (20/3) besok. Kadis Kebudayaan IB Anom Bhasma menjelaskan upacara yang akan dilaksanakan meliputi, Upacara Baya Kerubuhan, Prascita, Guru Piduka, Bendu Piduka, dan Caru Panca Kelud.

Bupati Gde Agung juga meminta Cipta Karya untuk melakukan pengecekan bangunan pura lainnya. Khusus untuk perbaikan nantinya, Bupati Gde Agung mengingatkan memperhatikan kekuatan kontruksi.  Atas petunjuk Ida Pedanda, atap Bale Pesandekan dan Bale Gajah kemungkinan tidak akan lagi menggunakan ijuk, melainkan mengguanakan genteng aluminium tapi tetap dimodifikasi dengan ijuk pada bagian bawahnya. Sedangkan Bale Peselang karena termasuk bangunan utama, tetap akan menggunakan ijuk. Perbaikan kerusakan Pura Lingga Buana ini akan menggunakan anggaran bencana yang dalam APBD Tahun 2012 dianggarkan Rp. 3 miliar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sendiri memperkirakan kerugian material mencapai Rp 600 juta. Sebelumnya, Wakil Bupati I Ketut Sudikerta juga sempat melakukan peninjauan. Wakil Bupati juga meminta unit terkait mengambil langkah cepat untuk melakukan perbaikan. SUT-MB