Klungkung, (Metrobali.com)

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan Ketua TP PKK Kabupaten Klungkung Ny. Ayu Suwirta didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra menghadiri pembukaan acara Atraksi Budaya Museum Semarajaya Tahun 2020 bertempat di halaman UPTD Museum Semarajaya Klungkung pada Sabtu (10/10/2020).

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana dalam laporannya menyampaikan acara Atraksi Budaya ini dilaksanakan dengan semangat untuk tidak berdiam diri, namun berkreasi dan berinovasi menunjukkan eksistensi adat budaya dengan tetap mengikuti protokol kesehatan dengan ketat. Atraksi Budaya Museum Semarajaya merupakan salah satu bentuk pemajuan kebudayaan yang efektif karena mencakup keempat pilar, yakni perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan terhadap  unsur budaya yang sudah tertuang pada pokok pikiran Kebudayaan Daerah Kabupaten Klungkung.

Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana menyatakan Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya mempublikasikan keberadaan museum semarajaya dgn melalui pementasan kesenian dan budaya salah satu kegiatan yakni dengan mengadakan atraksi budaya, dan tema dari atraksi budaya ini adalah Menguatkan dan Meningkatkan Eksistensi Adat dan Budaya Melalui Atraksi-Atraksi Budaya Museum Semarajaya yang digelar pada 8-12 Oktober dan dapat disaksikan melalui media sosial secara langsung (live).

“Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan semua kegiatan ini melalui Live Streaming Channel Youtube Museum Semarajaya dan kegiatan ini pula dapat disaksikan melalui aplikasi video conference oleh semua pengelola Museum se-Indonesia”, ujarnya.

Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana menyatakan Jenis kegiatan yang diadakan dalam atraksi budaya tersebut, antara lain Pameran Keris, Belajar Bersama di Musem, Lomba Lukis Wayang Kamasan, Lomba Pakaian Adat ke Pura, Lomba Kendang Tunggal dan Lomba Bapang Barong. Untuk pameran Keris, Lomba Lukis Wayang Kamasan, Lomba Pakaian Adat ke Pura dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi Video Conference.

Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana menambahkan pada acara Pembukaan ini akan dilaksanakan perlombaan Bapang Barong dan Lomba Kendang yang peserta terdiri dari 4 peserta perwakilan dari Kecamatan klungkung, Dawan dan Banjarangkan dan keesokan harinya akan diikuti oleh 3 peserta baik itu lomba bapang barong, dan lomba kendang tunggal.

UPT Museum Semarajaya Cokorda Gde Nala Dukmaja menyampaikan tata tertib peraturan perlombaan yakni, pertama, Tiap Kecamatan mengirimkan 2 (dua) pasang penari Bapang Barong dan 2 (dua) orang Peserta Mekendang Tunggal kecuali Kecamatan Nusa Penida, mengirimkan 1 (satu) pasang penari Bapang Barong dan 1 (satu) orang Peserta Mekendang Tunggal, kedua, Gamelan yang dipakai adalah barungan Gong Kebyar dan ditambah Gender Rambat bila diperlukan, ketiga, Instrumen gamelan Gong Kebyar disediakan oleh panitia sedangkan panggul dan kéndang disiapkan oleh peserta Mekendang Tunggal. Keempat, Peserta bapang Barong dan Mekendang Tunggal adalah pasangan dari 1 (satu) Kecamatan, kelima, Peserta Lomba Bebas (Putra dan Putri), keenam, Peserta lomba wajib menyetorkan identitas diri berupa KTP dan Kartu Keluarga (KK) pada saat Tehnical Meeting.

Dirinya menambahkan pertama, Peserta lomba berumur 17 -30 tahun yang dibuktikan dengan membawa E-KTP dan harus merupakan penduduk Klungkung, Kedua, Materi yang ditampilkan adalah Gilak Bebarongan (Patopengan/Bebarisan), Goak Macok dengan pengadeng, ngintip jangkrik (suling) disertai interaksi dengan kendang dan omang (tanpa tabuh petegak), ketiga, Durasi penampilan adalah 17-20 menit. Keempat, Pada saat pengadeng Goak Macok, penari boleh memakai property payung/pajeng, kipas/kepet atau boleh tanpa property, Kelima, Penampilan peserta lomba dalam 1 hari sesuai dengan nomor undi, Keenam, Waktu/durasi akan ditandai dengan bunyi bende/teng sebanyak 3 (tiga) kali yaitu bunyi bende/teng l (satu) kali ketika penari mulai masuk stage/panggung, bunyi bende/teng 2 (dua) kali menunjukkan menit ke-17 (tujuh belas) dan bunyi bende/teng 3 (tiga) kali menunjukkan menit ke-20 (dua puluh). Dan ketentuan lain sesuai hasil teknikal Meeting (TTM).

Untuk Penilaian perlombaan Tari Bapang Barong, yakni meliputi pertama, Teknik Tari : Agem, Tandang dan Tangkep (ekspresi tapel), kedua,  Penampilan : Power/bayu dan kreativitas ketiga,  Keharmonisan : pola lantaj/pedum karang dan tata busana.  Untuk perlombaan Makendang Tunggal Barong, meliputi pertama Teknik : gegdig, tetekes dan tetekep, kedua, Kreativitas : isen-isen gedig, pupuh dan pola-pola angsel, ketiga, Penampilan : harmonisasi antara tari dengan tabuh. Keempat, khususnya kendang, ekspresi dan tata busana.

Pengumuman kejuaraan akan diumumkan setelah selesainya lomba, Jumlah Juri terdiri dari 3 (tiga) orang Juri Bapang Barong dan 3 (tiga) orang Juri Makendang Tunggal, Dewan Juri yang menilai lomba berasal dari luar Kabupaten Klungkung Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat, Penilaian dilakukan di tempat lomba yang telah ditentukan oleh Hasil penilaian lomba terdiri atas juara I, II, III dan juara harapan I, II, III, IV untuk Bapang Barong dan Makendang Tunggal. Pemenang lomba juara I, II, III akan diberikan hadiah berupa piala, piagam dan uang, sedangkan juara harapan I, II, III dan IV akan diberikan hadiah berupa piagam dan uang.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur karena saat pandemi Covid-19, Kabupaten Klungkung masih dapat melaksanakan kegiatan budaya dalam rangka melestarikan menjaga, memelihara budaya dan adat budaya yang kita miliki dalam tajuk Atraksi Budaya Museum Semarajaya.

Bupati Suwirta mengapresiasi Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga, Listibiya dan Kepala Museum Semarajaya karena dapat melaksanakan acara ini, walaupun dalam situasi pandemi Covid-19.

“Dalam situasi apapun, semasih kita bisa bergerak dan melakukan inovasi kegiatan maka kegiatan adat, seni dan budaya itu tidak boleh berhenti,” ujarnya.

Melalui acara Atraksi Budaya ini, Bupati Suwirta mengharapkan Museum Semarajaya mampu manjaga dan melestarikan serta memelihara peninggalan adat dan budaya Kabupaten Klungkung.

Terkait dengan Museum Semarajaya, Bupati Suwirta akan melakukan revitalisasi dengan memfokuskan pada Museum Semarajaya, agar dapat melakukan tugasnya dengan baik, dan Klungkung mempunyai Museum yang representatif yang nantinya dapat digunakan untuk mengembalikan peninggalan Kerajaan Klungkung dan untuk mengembalikan benda pusaka yang berada di Museum Nasional. Terkait hal tersebut, Bupati Suwirta menugaskan Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra agar pada tahun 2021 mempersiapkan Kantor Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga yang baru

Bupati Suwirta juga mengharapkan dengan adanya kerjasama yang baik dengan pihak terkait, mudah-mudahan pada tahun 2023 Kantor Budpora dan Museum sudah dapat berdiri sendiri.

Terkait melestarikan adat dan budaya, Bupati Suwirta mengharapkan support dan dukungan dari Listibiya dan semua seniman Klungkung agar dapat membantu komitmen Pemkab Klungkung dalam melestarikan adat dan budaya dapat berjalan dengan baik.

Pada akhir sambutan Bupati Suwirta mengucapkan Selamat berlomba kepada para peserta, dan tim juri selamat bertugas tanpa adanya interfensi sehingga nantinya diharapkan dapat menghasilkan seniman yang berkualitas.

Atraksi Budaya Museum Semarajaya dibuka Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Klungkung Ny. Ayu Suwirta, Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra, dan Kepala Dinas Pariwisata A.A Gede Putra Wedana, serta Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana dengan menarik sebuah keris. Seusai menyaksikan perlombaan Bupati Suwirta dan rombongan melihat-lihat pameran keris bertempat di ruang keris Museum Semarajaya.

Acara dihadiri Kepala Dinas Pariwisata A.A Gede Putra Wedana, Ketua Umum Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan (Listibiya) Kabupaten Klungkung Dewa Gede Alit Saputra (Humasklk/Cok).