Penyerahan lomba subak

Mangupura, (Metrobali.com)-

Bupati Badung A. A. Gde Agung menyerahkan hadiah bagi para pemenang lomba Subak dan Subak Abian se-Badung tahun 2014 di Bale Subak Sengempel, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Kamis (27/11). Turut hadir Kadispenda dan Pesedahan Agung Badung I Wayan Adi Arnawa, Kadis Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan I Gst. Agung Ketut Sudaratmaja, Camat Abiansemal Putu Ngurah Thomas Yuniarta, para Pekaseh dan krama Subak Sengempel serta tokoh masyarakat setempat.
Pada kempatan tersebut Bupati Badung Gde Agung menyampaikan, bahwa andalan pendapatan daerah Kabupaten Badung adalah dari sektor pariwisata budaya yang digunakan untuk membiayai berbagai pembangunan yang dilaksanakan di Badung. Guna terwujudnya pembangunan di wilayah desa, Badung juga memberikan bantuan kepada Desa Dinas, Desa Adat, Br. Adat serta Subak dan Subak Abian di Badung. Bantuan dana ini merupakan salah satu bukti perhatian Pemerintah Kabupaten Badung terhadap sumber budaya yang ada, sebagai akar  pariwisata budaya Bali.
Lebih lanjut Gde Agung menyampaikan, lomba Subak di Kabupaten Badung dilaksanakan secara rutin setiap tahun, dengan tujuan untuk melestarikan Subak, untuk memotivasi krama Subak agar ingat dengan dharma Pemaculan. Dalam lomba ini dinilai bagaimana swadarmaning suatu Subak didalam mengelola sawah. “Lomba Subak kami harapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan, karena kalau sampai berhenti akan timbul kekawatiran bahwa suatu saat nanti akan merosot pengetahuan berkenaan dengan melaksanakan kegiatan pertanian di sawah sesuai dengan dharma Pemaculan,” jelasnya.
Gde Agung menambahkan, alih fungsi lahan diakui tidak dapat dihindari terkait pesatnya pembangunan. Untuk mengatasi alih fungsi lahan ini telah dilakukan berbagai upaya diantaranya; memfungsikan Subak itu sendiri mulai dari menyiapkan sarana-sarana produksi yang baik untuk Subak sehingga bisa tekun bekerja, menyiapkan infrastruktur dan yang tidak kalah pentingnya lebih mengembangkan teknologi terkini di Subak itu sendiri menuju kepada pertanian organik. Dari segi regulasi supaya tidak menjadi beban bagi petani yang masih melestarikan Subak diberikan insentif berupa keringanan-keringanan pajak dari 20 persen sampai 80 persen bahkan sampai 0 persen dengan maksud agar petani diringankan dari beban pajak itu sendiri. “Bagi Pemerintah Kabupaten Badung pajak PBB bukan merupakan satu-satunya sumber pendapatan melainkan merupakan instrumen untuk mengatur alih fungsi lahan itu sendiri, jangan sampai karena petani dibebani pajak yang tinggi akan melepaskan tanahnya bahkan mengalih fungsikan lahannya,” jelasnya. Ditambahkan, saat ini di Kecamatan Petang telah dibuka lahan baru seluas 100 hektar dengan pengairan yang sangat cukup bahkan siap mengairi 150 hektar sampai 200 hektar dengan membuat Terowongan dan sekarang sedang dibangun Dam termasuk aliran-aliran irigasi baik yang primer maupun tersier.
Kadispenda Badung I Wayan Adi Arnawa melaporkan, adapun Subak yang menjadi juara dalam lomba Subak dan Subak Abian se-Kabupaten Badung tahun 2014 diantaranya; juara I Subak Sengempel, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, juara II Subak Sandakan, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, juara III Subak Tegan, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi dan Juara IV Subak Perancak, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara. Sedangkan Subak Abian juara I Subak Abian Selonding, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, juara II Subak Abian Merta Dewi, Desa Plaga, Kecamatan Petang, juara III Subak Abian Santhi Jagadhita, Desa Sembung, Kecamatan Mengwi dan juara IV Subak Abian Panca Kosala Guna Sari, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal. RED-MB